SOLOPOS.COM - Suasana underpass atau jalan lintas bawah tanah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, yang mulai dioperasikan awal pekan ini. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Suasana underpass atau jalan lintas bawah tanah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, yang mulai dioperasikan awal pekan ini. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Suasana underpass atau jalan lintas bawah tanah Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, yang mulai dioperasikan awal pekan ini. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SUKOHARJO – Uji coba underpass Makamhaji, Kecamatan Kartasura, rencanya digelar dalam dua pekan dimulai sejak dibuka Senin (15/4/2013). Terkait itu pihak Dinas Perhubungan Informatika dan Komuikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo menerjunkan delapan petugas pemantau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Petugas yang kami turunkan di lapangan akan memantau situasi arus lalu-lintas di lapangan. Diharapkan kekurangan yang ada di lapangan akan terpantau sehingga nanti segera dievaluasi,” ujar Kepala Dishubinfokom Sukoharjo, Bambang SW ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (17/4/2013).

Beberapa titik underpass atau jalan lintas bawah tanah yang yang menghubungkan kawasan Jongke, Laweyan, Kota Solo dan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo itu dinilai masih rawan kecelakaan. Di antaranya pertigaan underpass pada jalan pertemuan arus lalu lintas dari arah selatan atau dari Gawok melewati kawasan Purbayan ke utara hingga tembus underpass belum diberi rambu. Selain itu pagar tembok bagian atas yang membatasi jalan sayap underpass juga dinilai kurang tinggi.

“Sampai saat ini kami sudah memasang 25 buah rambu lalu lintas dari kira-kira 32 rambu yang dibutuhkan. Di pertigaan jalan dari Gawok itu nanti kemungkinan juga akan dipasang cermin cembung untuk mengintai, pemasangan lampu kedip warna kuning dan sebagainya,” ujar dia.

Pada bagian lain dia mengutarakan pihaknya akan koordinasi dengan PLN Sukoharjo guna mencari kejelasan pajak listrik mesin pompa air di underpass. Karena berdasar keterangan yang diperolehnya pajak empat mesin yang digunakan untuk menyedot air dalam satu bulan mencapai kira-kira Rp1,5 juta.

Sementara itu Kasi Manajemen Dishubinfokom Sukoharjo, Ahmad Saryono menambahkan rambu lain yang dibutuhkan di antaranya di sebelah barat perlintasan kereta api. Kira-kira 50 meter sebelah barat perlintasan akan dipasang rambu kendaraan boleh memutar. Jarak itu dinilai merupakan jarak minimal aman pengendara yang dari arah Kleco hendak ke Tugu Lilin melalui atas.

Selain itu pihaknya juga akan memasang rambu larangan kendaraan roda enam ke atas masuk ke Sukoharjo di perbatasan wilayah Pajang, Solo dan Makamhaji, Sukoharjo. Kendaraan yang boleh masuk melewati kawasan underpass adalah kendaraan dengan bobot maksimal 3.500 kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya