SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di underpass Makamhaji, Sukoharjo, Senin (15/4/2013). Proyek yang didanai APBN senilai Rp 27 miliar itu sudah mulai dibuka untuk ujicoba. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


Pengguna jalan melintas di underpass Makamhaji, Sukoharjo, Senin (15/4/2013). Proyek yang didanai APBN senilai Rp 27 miliar itu sudah mulai dibuka untuk ujicoba. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Volume kendaraan melintas di kawasan Kleco menurun hingga 20% menyusul dioperasionalnya underpass Makamhaji, Sukoharjo per Senin (15/4/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan Solopos.com, arus lalu lintas di Jl Slamet Riyadi dari Pasar Kleco, pertigaan Faroka, perempatan Panti Waluyo terlihat normal. Tidak terjadi penumpukan kendaraan.

Penumpukan hanya masih terlihat di sekitar perlintasan kereta api Purwosari baik dari dan menuju arah Jl Agus Salim. Penumpukan semakin terjadi tatkala kereta api melintas di perlintasan Purwosari. Salah satu warga Kleco Budi S menuturkan kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kleco mulai menurun dibanding hari biasanya. Menurutnya, penurunan kepadatan lalu lintas terjadi karena underpass Makamhaji mulai dioperasionalkan.

“Biasanya tidak hanya jam-jam sibuk di sini padat. Tapi mulai siang sudah tidak terlihat kepadatan,  meski kendaraan yang melintas masih banyak,” katanya.

Diakuinya, proyek pembangunan underpass Makamhaji berdampak pada peningkatan volume kendaraan yang melintas di kawasan Kleco. Hal ini mengakibatkan sejumlah titik terjadi kepadatan lalu lintas yang cukup parah. “Tiap hari kendaraan yang lewat sangat banyak, sampai kendaraan harus merayap. Tapi ini sudah tidak begitu,” katanya.

Warga lain, Nur H menilai masih perlu dilakukan sosialisasi secara menerus tentang operasional underpass Makamhaji. Salah satunya memperbanyak pemasangan rambu lalu lintas sebagai petunjuk arah underpass Makamhaji. Dikatakannya, masih banyak kendaraan luar kota belum mengetahui underpass Makamhaji.

Yosca Herman Soedrajad (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajad ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya menyebutkan ada tren penurunan volume kendaraan yang melintas di kawasan Kleco hingga 20%. Penurunan volume kendaraan terjadi sejak dioperasionalkannya underpass Makamhaji.

Pihaknya tidak menampik pelaksanaan proyek pembangunan underpass berdampak pada peningkatan volume kendaraan di kawasan Kleco.

“Berdasarkan pantauan kami sudah ada penurunan jumlah kendaraan sampai 20%. Biasanya kendaraan di sana melintas per jam sampai 2.000-an. Tapi memang belum bisa mengatasi kepadatan lalu lintas,” katanya.

Herman menambahkan peningkatan volume kendaraan tidak hanya berasal dari luapan akibat pembangunan underpass. Namun juga karena pertumbuhan kendaraan yang meningkat imbas pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Solo.

Herman mengatakan segera memasang kamera pemantau dan mengaktifkan rambu di kawasan Kleco dan Kerten. “Kami akan pasang kamera untuk melihat traffic counting dioperasikannya underpass Makamhaji,” katanya.

Simak berita terkait di: http://digital.solopos.com/file/15042013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya