SOLOPOS.COM - Proses pengerjaan Underpass Transito. (Instagram/@binamarga_solo).

Solopos.com, SOLO – Underpass di Jl Transito, Laweyan, Solo, ditargetkan beroperasi pada Desember 2020. Saat ini proses pengerjaan proyek infrastruktur tersebut telah mencapai 40%.

Namun, underpass itu nantinya hanya boleh digunakan sepeda motor dan kendaraan tidak bermotor lainnya. Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Joko Supriyanto, menegaskan mobil tidak dimungkinkan melalui underpass itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Sepeda motor roda tiga masih bisa melalui underpass Transito Solo karena lebar terowongan lima meter. Nanti kami akan beri hiasan dekoratif, supaya pejalan kaki juga tambah nyaman saat melintas. Dekorasi masih dibahas oleh tim kreatif," ujar dia kepada Solopos.com, Rabu (5/8/2020).

Wah... Mbah Minto Klaten Kini Jadi Jutawan, Tak Perlu Kerja Serabutan

Ekspedisi Mudik 2024

Sejauh ini, pengerjaan underpass di Jl Transito Solo itu telah berjalan lebih dari 40%. Para pekerja tengah mengecor lantai dan dinding terowongan.

"Pekerjaan krusial sudah terlalui yakni pembuatan kanal terowongan di bawah rel itu. Sekarang tinggal konstruksi kanal, melubangi bawah rel itu memerlukan tingkat ketelitian tinggi. Apalagi, pekerjaan ini disupervisi langsung oleh PT. KAI karena berhubungan dengan perjalanan kereta api," ujar Joko.

Menurutnya, pada September mendatang pengerjaan tahap pertama sudah diselesaikan. Ia menargetkan Desember 2020 underpass itu sudah bisa dioperasionalkan.

4 Kata dari Gibran untuk 2 Cucu PB XII  yang Ingin Maju Pilkada Solo 2020

Dalam contoh gambar desain underpass Transito Solo ada tangga bagi pejalan kaki. Menurutnya, fasilitas itu berdasarkan hasil survei petugas dikarenakan banyak pejalan kaki yang melintas di perlintasan sebidang itu.

Trotoar bagi Pejalan Kaki

Dia menambahkan underpass itu juga akan dilengkapi trototar atau pedestarian bagi pejalan kaki. Nantinya underpass Transito itu mengurangi beban underpass Makamhaji lantaran posisinya membagi batas wilayah Solo dan Sukoharjo.

Joko Supriyanto memerinci panel jalan terowongan sepanjang 18 meter dan lebar lima meter. Sedangkan, jalan penghubung total sepanjang 100 meter. Sesuai kajian, lebar trotoar 1,5 meter di satu sisi underpass.

81 Bidang Tanah Tergusur Tol Solo-Jogja, Desa di Klaten Lakukan Ini

Ketika dioperasionalkan lalu lintas di kawasan itu tetap dua arah. Lebar 3,5 meter itu masih cukup jika ada sepeda motor bersimpangan. Sementara itu, tinggi jalan lintas bawah itu sekitar empat meter.

"Kalau flyover ada syarat minimal ketinggian, kalau underpass tidak ada ketentuan khusus terkait panjang atau lebar. Tetapi, jarak antara kepala rel dengan konstruksi paling atas itu minimal 1,5 meter sebagai ruang konstruksi jalan kereta api," ujar Joko.

Menurutnya, selama proyek pengerjaan ada semboyan 30 yakni semboyan yang mengatur kecepatan kereta api oleh PT. KAI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya