SOLOPOS.COM - Undangan pesta bikini untuk perayaan kelulusan siswa SMA dan sederajatnya (Twitter.com)

Undangan pesta bikini jadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini.

Solopos.com, JAKARTA – Undangan pesta untuk merayakan kelulusan ujian nasional (UN) untuk siswa SMA bikin heboh masyarakat beberapa hari terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso mengharapkan di masa mendatang jangan ada lagi wacana pesta bikini yang diperuntukkan bagi pelajar SMA/SMK.

“Cukup prihatin dengan adanya rencana pesta bikini seperti itu. Memang ada klarifikasi bahwa pesta itu dibatalkan namun kami harap di masa mendatang tidak ada lagi wacana seperti itu,” kata Sudibyo Alimoeso usai acara Seminar Eksekutif Bonus Demografi di Kantor BKKBN Jakarta, Senin (27/4/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan, memang ada tuntutan agar remaja dapat diberikan pelayanan sesuai dengan hak-haknya tanpa diskriminasi yang dituangkan dalam berbagai deklarasi dan resolusi.

“Tapi kesemuanya itu dalam implementasinya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada termasuk mempertimbangkan nilai-nilai, budaya dan agama serta norma yang berlaku,” kata dia.

Menurut dia, pesta bikini akan cenderung mendorong hasrat remaja yang akhir-akhir ini menunjukkan gejala tidak menguntungkan bagi kesehatan reproduksi remaja.

“Apabila dimaksudkan dengan pakaian summer kan bisa seperti mirip di Hawaii atau hawaiian dress yaitu lengan pendek dan celana pendek yang bukan bikini dengan motif bunga kebanggaan setempat,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menyatakan dukungannya terkait pembatalan rencana pesta bikini bertajuk Splash After Class yang diperuntukkan bagi pelajar di sejumlah SMA/SMK di Jakarta dan Bekasi dalam rangka merayakan kelulusan UN.

“Saya mendukung dibatalkannya acara tersebut, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip dan tujuan pendidikan anak Indonesia,” kata Yohana.

Yohana mengatakan, perayaan semacam itu sama sekali tidak mencirikan identitas anak didik Indonesia.

Sementara itu, pada pemberitaan di sejumlah media massa diketahui bahwa acara tersebut dibatalkan dan pihak penyelenggara meminta maaf kepada sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi, yang namanya tercantum dalam undangan dan beredar di beberapa media sosial serta pemberitaan belakangan ini.

Penyelenggara juga menjelaskan jika dresscode asli dalam acara yang rencananya digelar tanggal 25 April 2015 tersebut adalah Summer Dress, semacam gaun-gaun santai dengan tema Pool Party dan bukan bikini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya