SOLOPOS.COM - Para siswa kelas IX SMP Negeri 1 Galur mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di ruang laboratorium komputer sekolah, Senin (25/4/2016). (Foto Istimewa/Dok.SMP Negeri 1 Galur)

UNBK 2017 masih terus dipersiapkan oleh Disdikpora Bantul

Harianjogja.com, BANTUL-Pelaksanaan simulasi tahap kedua kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Bantul diwarnai sejumlah persoalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Totok Sudarto pada Senin (27/2/2017) mengatakan, dari 112 titik pelaksanaan UNBK, 61 sekolah menjalankan secara mandiri, sedangkan 51 lainnya mengerjakan di Sekolah Menengah Kejuruan, atas fasilitasi Disdikpora DIY.

Dari jumlah tadi, ada tiga sekolah yang gagal melakukan sinkronisasi komputer dari sekolah ke server pusat. Tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut adalah SMP Negeri 1 Sanden, SMP Negeri 2 Kretek, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Dlingo.

Dalam mengatasi persoalan tersebut, simulasi berjalan secara offline. Dilakukan dengan cara sekolah melakukan pengunduhan dan sinkronisasi ke pusat, kemudian soal offline itu dikirimkan ke masing-masing komputer peserta UNBK.

Soal offline ini merupakan soal yang sudah disediakan oleh pemerintah. Sejumlah sekolah ternyata diketahui sudah menyediakan soal ujian offline secara mandiri, karena mereka menyadari hingga Minggu (26/2/2017) malam proses sinkronisasi masih mengalami kegagalan.

Totok menyatakan, gagal sinkronisasi ini terjadi baru pada simulasi kedua di sekolah-sekolah tersebut, dan tidak terjadi pada saat simulasi pertama.

“Bisa jadi gagal sinkron karena sinyal, spesifikasi server yang tidak pas, atau instalasi. Jadi misalnya, di sekolah ada tiga server, dua server sudah sinkron namun yang satu server lagi belum, itu bisa saja terjadi,” kata dia.

Bukan hanya masalah dalam proses sinkronisasi, sejumlah sekolah juga mengalami mati listrik dalam pelaksanaan simulasi UNBK tahap kedua ini. Kendati demikian persoalan mati listrik dapat diatasi oleh masing-masing sekolah.

Disinggung tentang evaluasi pelaksanaan simulasi tahap kedua yang masih menemui kendala, Totok menunjukkan optimismenya. Menurut dia, dalam simulasi, materi soal yang harus dikerjakan oleh siswa menduduki nomor sekian dalam urusan substansi persiapan UNBK.

Yang lebih penting adalah kemampuan siswa untuk mengenali fitur dan perangkat yang ada pada komputer mereka, agar pada saatnya nanti mengikuti UNBK yang sesungguhnya, mereka tidak lagi merasa asing, dan tidak dipusingkan dengan fitur di komputer, melainkan dapat fokus menjawab soal.

Secara umum ia mengklaim persiapan UNBK di Bantul mencapai 100%. Pihaknya juga  terus berkoordinasi dengan Disdikpora DIY dan sekolah, terus mengupdate persiapan yang dilakukan sekolah. Harapannya, pada gladi bersih atau simulasi tahap ketiga yang dijadwalkan pada April, semua sekolah dapat menjalankan UNBK dengan baik tanpa adanya kendala berarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya