UNBK 2017 akan digelar di seluruh SMP di DIY
Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul meminta orang tua dan siswa agar tidak panik, ketika sambungan listrik mati di tengah proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sedang berlangsung.
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Kepala Disdikpora Bantul Totok Sudarto menyatakan, ketika listrik mati, sekolah bisa langsung menggunakan pasokan aliran listrik dari generator set. Kemudian melanjutkan mengerjakan soal ujian. Ia juga mengimbau agar para orang tua tidak perlu panik, karena Totok menilai para siswa sudah terbiasa dengan teknologi yang digunakan dalam UNBK.
Bukan hanya mengimbau, Disdikpora juga sudah melakukan upaya antisipasi, dengan cara menjalin komunikasi dengan Perusahaan Listrik Negara. Agar tidak memutuskan aliran listrik, di tengah ujian berlangsung.
“Dari simulasi ketiga yang sudah dilakukan, semua sudah clear. Kala itu masih ada sekolah yang berpotensi mengalami mati listrik, namun mereka kemudian menyewa generator set,” kata dia, Kamis (30/3/2017).
Ada juga sekolah yang terkendala proses loading server yang lambat, selanjutnya sekolah segera mengganti server.
Pada 2017 di Bantul, 112 Sekolah Menengah Pertama dinyatakan siap untuk menyelenggarakan UNBK, walaupun 61 sekolah di antaranya mengerjakan UNBK di sekolah lain, karena keterbatasan sarana dan prasarana. Akibatnya, terdapat perbedaan dalam waktu pelaksanaan UNBK di masing-masing sekolah, ada yang menggunakan jadwal satu shift, dua shift, bahkan tiga shift.
“Agar pelaksanaan UNBK selanjutnya lebih baik dari sisi sarana dan prasarana, kami akan melakukan pengajuan pengadaan komputer, pada 2018 dan 2019,” ungkapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
