SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 diikuti 99,79% peserta UN jenjang SMK di Jateng.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Jateng) Gatot Bambang Hastowo menyebutkan hampir seluruh peserta ujian nasional (UN) jenjang SMK di Jateng telah menggunakan komputer atau mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“SMK semuanya sudah UNBK. Jadi tidak ada penyimpanan soal tertulis. SMK yang belum memiliki jumlah komputer cukup, bisa menggunakan komputer milik SMA [pinjam] karena pelaksanannya berbeda. Begitu juga nanti kalau SMA UNBK, kalau komputer kurang bisa pinjam SMK,” ujar Gatot di sela meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 7 Semarang, seperti dilansir laman Internet resmi Pemprov Jateng, Senin (3/4/2017).

Informasi yang diperoleh Semarangpos.com, UNBK 2017 untuk jenjang SMK di Jateng diikuti 221.895 siswa. Sementara, peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) SMK di Jateng hanya 489 siswa. Dengan kata lain ada sekitar 99,79% peserta UN SMK yang sudah menggunakan komputer.

Gatot menyebutkan UNBK di Jateng pada jenjang SMK dilaksanakan Senin-Rabu (6/4/2017). Sedangkan untuk SMA akan digelar pada 10-13 April nanti.

Gatot menyebutkan dari 35 kabupaten/kota di Jateng, hanya Demak dan Wonogiri yang belum menerapkan UNBK. Untuk sekolah yang belum siap UNBK, masih diperbolehkan mengelar UNKP.

Terkait pelaksanaan UNBK SMK kali ini, Gatot menilai tidak ada kendala. Hingga kini pihaknya belum menerima aduan terkait pelaksanaa UNBK melalui posko yang didirikan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jl. Pemuda, Semarang.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko, menilai pelaksanaan UNBK merupakan bagian dari membangun integritas di antara para siswa peserta ujian. Dengan UNBK, kecurangan seperti saling sontek maupun kebocoran soal bisa diantisipasi.

“Dengan cara seperti sekarang [UNBK], saya kira sudah tidak ada lagi [sontek menyontek, soal bocor, dan lainnya] karema memang sistemnya tidak memungkinkan untuk itu. Dengan demikian, anak-anak juga bisa berpikir bahwa dia harus belajar betul supaya lulus,” beber Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya