SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 di tingkat pelajar SMP baru saja berakhir Senin (8/5/2017).

Semarangpos.com, SEMARANG – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 jenjang sekolah menengah pertama (SMP) baru saja berakhir Senin (8/5/2017). Di Semarang, dari 223 SMP yang ada hampir 88% atau sekitar 176 SMP telah menggelar UNBK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada tahun 2018 mendatang, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang pun menargetkan seluruh SMP sudah menggelar ujian nasional (UN) dengan menggunakan komputer atau UNBK. Dengan kata lain, masih ada sekitar 47 SMP yang tahun ini menggelar ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) harus segera mempersiapkan diri beralih ke teknologi yang lebih canggih.

“Kami akan mendorong, sekaligus memberikan bantuan apa yang dibutuhkan agar seluruh SMP di Semarang, khususnya yang berstatus negeri bisa menggelar UNBK,” kata Kepala Disdik Kota Semarang, Bunyamin, dikutip laman berita Antara, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Bunyamin menyebutkan 47 SMP yang belum bisa melaksanakan UNBK tahun ini sebagian besar sekolah yang berstatus swasta dengan kondisi sarana dan prasarana yang belum memungkinkan, termasuk dengan menginduk ke sekolah lain.

Menurut dia, bantuan akan diberikan secara bertahap oleh Disdik Kota Semarang untuk kesiapan UNBK, seperti perangkat komputer, server, dan sarana pendukung lainnya, seperti genset.

“Untuk sekolah SMP swasta yang telah berani melaksanakan UNBK tahun ini dengan menginduk ke sekolah lain, nanti kalau ada permohonan bantuan juga akan kami berikan perhatian,” tegas Bunyamin.

Beberapa pengelola SMP swasta juga menyatakan keinginannya bisa menyelenggarakan UNBK pada tahun depan. Salah satu sekolah yang berkeinginan menggelar UNBK pada tahun depan itu adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hidayah, Gunungpati.

Kepala Bagian Tata Usaha MTs Al Hidayah Gunungpati, Dony Setiawan, menyebutkan saat ini kesiapan sarana dan prasarana di sekolahnya memang belum memadai untuk menggelar UNBK pada 2017. Kondisi itu pun membuat para siswa melaksanakan UNKP seperti tahun sebelumnya.

“Namun kalau pemerintah memutuskan atau setidaknya mengimbau agar seluruh sekolah ikut UNBK, tentu kami akan mempersiapkan diri,” beber Dony.

Hal berbeda justru diungkapkan sejumlah sekolah yang tahun ini menggelar UNKP. Mereka pesimistis jika tahun depan UNBK bisa digelar di seluruh SMP di Semarang. Mereka menilai untuk melaksanakan UNBK tidak hanya dibutuhkan kesiapan sekolah berupa perangkat, tapi juga faktor siswa.

“Ya, siswa kami sudah sekolah saja kami bersyukur. Kebanyakan siswa kami memiliki latar belakang berbeda dengan sekolah-sekolah lain,” kata Kepala SMP Pancasila Semarang Agus Mahardika.

Diakui Agus, siswa-siswi di SMP Pancasila Semarang kebanyakan berasal dari kalangan tidak mampu yang semula putus sekolah atau memilih bekerja. Namun, akhirnya bisa didorong dan diupayakan untuk meneruskan pendidikan menengah pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya