SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Sebanyak 13 siswa jenjang SMP dari tiga subrayon di Solo dijadwalkan mengikuti Ujian Nasional (UN) susulan yang dipusatkan di SMPN 10 Solo, Senin (29/4/2013).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Pemusatan di SMPN 10 Solo yang juga subrayon tengah itu dipilih karena lokasinya yang cukup strategis. Ketua Panitia UN 2013 Kota Solo, Bambang Wahyono, mengatakan SMPN 10 ada di tengah kota, sehingga peserta UN yang berasal dari subrayon barat maupun timur tidak terlalu jauh dan lama untuk sampai di lokasi ujian.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selain itu, SMPN 10 yang ada di tengah kota mudah dijangkau dengan berbagai macam alat transportasi,” paparnya saat ditemui wartawan, Jumat (26/4/2013).

UN susulan SMP digelar pada Senin-Kamis (2/5/2013). Menurutnya, jadwal ujian urutannya juga sama dengan UN utama yang digelar pekan lalu. Hari pertama, mapel yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, hari kedua Bahasa Inggris, hari ketiga Matematika dan hari keempat IPA.

Secara rinci, hari pertama UN susulan SMP diikuti 13 siswa, hari kedua diikuti 15 siswa, hari ketiga diikuti 15 siswa dan hari terakhir diikuti 13 siswa.

Menurutnya, peserta yang mengikuti UN susulan itu sudah memberikan surat keterangan izin sakit dari dokter. Oleh sebab itu, mereka boleh mengikuti UN susulan yang digelar pekan ini. Bambang mengimbau seluruh peserta UN susulan agar bisa memanfaatkan kesempatan ujian itu.

“Siswa yang tidak hadir akan gugur. Oleh sebab itu, manfaatkan sebaik-baiknya dan jaga kondisi kesehatan fisik dan mental,” imbaunya.

Koordinator subrayon tengah SMPN 10, Hariadi Giarso, mengatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan UN susulan. Pada Sabtu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan SMPN 10 sebagai tempat penyelenggaraan UN susulan dan Panitia UN tingkat kota. Sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) siswa itu akan ditempatkan dalam satu ruang. “Sebab, satu ruang kan maksimal 20 siswa,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (27/4/2013).

Menurutnya, model dan sistem penyelenggaraan UN susulan sama dengan UN utama. Dalam satu kelas, siswa satu dengan yang lain akan mengerjakan soal yang berbeda, namun dengan bobot yang sama. Mereka akan diawasi oleh dua orang pengawas silang yang bukan berasal dari sekolah yang sama dari peserta UN susulan.

Dia berharap agar peserta UN susulan yang sudah terdaftar itu bisa menghadiri ujian. Jika tidak hadir, siswa dipastikan tidak lulus. “Dalam UN, adanya UN susulan, tidak ada UN susulan kedua. Jadi saya harap semua siswa bisa ikut hadir,” paparnya.

Menurutnya, siswa yang masih sakit tetap bisa mengikuti UN susulan di rumah sakit. Asalkan harus ada surat izin dari dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya