SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO — Ichsan Bayu Kurniawan, salah satu peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di Solo meninggal dunia, Rabu (7/5/2014). Sebelumnya Ichsan memang sudah dalam kondisi sakit. Namun karena semangatnya, dia tetap menginginkan untuk mengikuti ujian.
Sayangnya, Ichsan hanya mampu mengikuti UNPK hingga hari kedua, Selasa (6/5/2014) saja. Kondisi fisik yang terus menurun membuatnya harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhirnya dia menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (7/5/2014) malam.

“Ada kabar duka dari pelaksanaan UNPK Paket B. Salah satu pesertanya, atas nama Ichsan Bayu Kurniawan meninggal dunia. Pemakamannya hari ini tadi [8/5], kami sudah layat ke sana,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Aryo Widyandoko, Kamis (8/5/2014).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menurut Aryo, apa yang dilakukan Ichsan mestinya dapat dijadikan inspirasi. Dalam kondisi sakit, siswa tersebut tetap memiliki semangat belajar tinggi. Sebelum meninggal Ichsan diketahui mengidap tumor sumsum tulang belakang. Aryo mengatakan peserta tersebut belum sempat mengikuti ujian secara keseluruhan. Sebab Ichsan baru mengikuti sampai ujian hari kedua. Sedangkan pada pelaksanaan hari ketiga sudah tidak mengikuti.

Ichsan merupakan peserta UNPK dari Home Schooling Kak Seto Solo. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Penanggung jawab Tutor Visit Home Schooling Kak Seto Solo, Heni Erna Setyawati. Dia mengatakan Ichsan meninggal di RS Dr. Oen Kandang Sapi pada Rabu malam. “Setelah pelaksanaan hari kedua, kami mendapat informasi dari orang tuanya kalau Ichsan sesak. Kemudian pada Rabu siang Ichsan dibawa ke Rumah sakit Dr. Oen,” ujar Heni. Namun pada Rabu malam sekitar pukul 22.00, Ichsan meninggal dunia.

Sebelum meninggal, sambung Heni, Ichsan memiliki semangat belajar yang tinggi, meski dalam kondisi sakit. “Kalau ditanya cita-cita memang hanya tersenyum saja. Tapi dia selalu mengatakan kalau ingin ikut ujian. Dari semangatnya, dari cara dia belajar, sepertinya dia memang sangat menginginkan untuk lulus dari ujian ini,” ujar Heni saat ditemui di kantornya, Kamis (8/5/2014).

Bahkan beberapa minggu sebelum pelaksanaan UNPK, Ichsan meminta sendiri untuk diberi tambahan jam belajar untuk mata pelajaran yang akan diujikan. “Ya seperti Matematika, IPA, IPS. Tapi dalam pelaksanaanya tetap disesuaikan dengan kondisi Ichsan. Karena kami juga takut kalau mempengaruhi kesehatannya,” lanjut Heni.

Namun seminggu sebelum UNPK, proses pembelajaran untuk Ichsan dihentikan. Sebab anak tersebut harus mendapat perawatan di rumah sakit. Menurut Heni, dalam kondisi tersebut semangat Ichsan untuk mengikuti ujian belum luntur. Hingga akhirnya Ichsan dapat pulang dari rumah sakit dan bisa mengikuti ujian di rumah.

home schooling kak seto, unpk, ujian nasional pendidikan kesetaraan, peserta unpk meninggal, ichsan bayu kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya