JOGJA-Persoalan teknis yang mungkin ditemui siswa SMP sederajat pada Ujian Nasional (UN) 2013 diharapkan tak perlu dikhawatirkan.
Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci
Persoalan teknis seperti kualitas Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) yang tipis maupun kesalahan teknis lain disebut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) tidak perlu dipikirkan.
“Misalnya saat mengerjakan soal 1-5, soal berikutnya tidak jelas, lalu diganti dengan soal yang sama tetapi jelas. Jawaban siswa dari nomor 1-5 dan 6-50 dikertas yang berbeda tidak akan jadi persoalan,” ungkap Aji saat ditemui di sela distribusi soal UAN SMP di Gudang Disdikpora DIY, Minggu (21/4).
Sebab, kata dia, mesin pemindai secara otomatis dapat menggabungkan jawaban siswa. Disdikpora sudah berusaha membuktikan dengan menjajal hal ini beberapa waktu lalu.
LJUN SMA sederajat diaku Aji termasuk tipis. Pihaknya tidak tahu apakah persoalan serupa juga dialami peserta UAN SMP. Kendati demikian, Disdikpora telah menyediakan mesin pemindaian khusus.
“Kita akan antisipasi dengan mesin scanning yang berbasis image,” kata dia.
Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mengikuti UAN kali ini disebutnya juga tak perlu kuatir dengan ketiadaan LJUN. Petugas akan membantu siswa untuk menuliskan jawaban dan menyalin pada kertas yang dapat dipindai komputer.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab mengatakan hal yang serupa. Mesin pemindai untuk LJUN merupakan alat yang sensitif. Sehingga persoalan teknis dapat diantisipasi.
“Sampai sejauh ini tidak ada kendala pemindaian. Kalaupun tidak masuk, kami sudah memiliki image scanner untuk antisipasi,” terang dia.