SOLOPOS.COM - Seorang panitia Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat tengah menata naskah soal yang diurutkan sesuai daftar sekolah penyelenggara UN di SMAN 1 Karanganyar, Sabtu (13/4/2013). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)


Seorang panitia Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat tengah menata naskah soal yang diurutkan sesuai daftar sekolah penyelenggara UN di SMAN 1 Karanganyar, Sabtu (13/4/2013). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR--Sebanyak 7.246 siswa di Karanganyar bakal mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat mulai Senin (15/4/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara naskah soal UN telah diambil oleh panitia penyelenggara UN dan disimpan di dua sekolah berbeda. Naskah soal UN untuk SMA disimpan di SMAN 1 Karanganyar sementara untuk SMK disimpan di SMKN 2 Karanganyar.

Panitia penyelenggara UN mengambil naskah soal ke gudang percetakan di Kudus, Jateng. Sekretaris Disdikpora Karanganyar, Agus Hariyanto, menjelaskan naskah soal UN langsung dimasukkan ke ruang penyimpan naskah. Panitia UN bakal menata naskah soal sesuai daftar sekolah penyelenggara UN. Selanjutnya, ruang penyimpan naskah soal dikunci rapat.

“Kuncinya rangkap tiga dan disegel dengan lakban. Tidak boleh ada yang masuk ke ruang naskah soal,” katanya saat ditemui wartawan, Sabtu (13/4/2013).

Selain itu, di dalam ruang tersebut dipasang dua kamera  closed circuit celevesion (CCTV) untuk memantau kondisi ruangan tersebut. Kamera itu terhubung langsung dengan layar monitor yang berada di ruang kepala sekolah dan Tata Usaha (TU) untuk mengawasi kondisi di dalam ruang penyimpan naskah soal.

Terkait distribusi naskah soal, Agus menjelaskan, pihaknya akan memprioritaskan sekolah yang lokasinya di pedalaman. Sebab, jarak sekolah yang berada di pedalaman cukup jauh sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di lokasi penyimpan naskah soal UN.

“Naskah soal diambil sejam sebelum UN dilaksanakan makanya sekolah yang lokasinya di pelosok akan diprioritaskan terlebih dahulu,” jelasnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPRD Karanganyar, Romdloni menyoroti tentang sistem pengawasan pelaksanaan UN di Kota Solo yang dinilai terlalu ketat.  Pasalnya, setiap sekolah penyelenggara UN disiagakan dua polisi wanita (polwan) untuk mengawasi pelaksanaan UN. Dia berharap pola pengawasan di Kota Bengawan itu tidak diterapkan di Karanganyar.

“Para peserta UN akan terganggu saat mengerjakan soal-soal UN secara psikis. Kan sudah ada pengawas dan tim pemantau independen,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya