SOLOPOS.COM - Mantan wali kota Solo yang kini menjadi capres PDI Perjuangan Joko Widodo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Nama mantan wali kota Solo yang kini dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikutip untuk salah satu soal Ujian Nasional (UN) SMA dan sekolah sederajat. Pakar pendidikan yang juga Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi mengimbau hal itu tak dipersepsikan politis.

“Pembuatan soal UN itu dilakukan secara bertahap. Ada mekanismenya, tidak bisa sembarangan,” katanya di Semarang, Senin (14/4/2014), menanggapi penyebutan nama Jokowi dalam salah satu soal UN untuk mata ujian Bahasa Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia tidak memungkiri ada pihak yang kemudian mempersepsikan penyebutan Jokowi dalam soal UN itu berkaitan dengan unsur politis, tetapi perlu diingat bahwa soal-soal UN itu sudah dibuat sejak lama. Pembuatan soal UN, kata Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah itu, pasti sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum Joko Widodo resmi dijagokan sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, yakni 14 Maret 2014.

“Ketika itu, Jokowi kan belum jadi capres, tetapi Gubernur DKI Jakarta. Itu alasan pertama yang membuat saya tidak mempersepsikan munculnya soal itu [Jokowi] secara politis,” katanya.

Alasan kedua, kata dia, soal-soal UN dibuat oleh pemerintah, sementara Jokowi bukan berasal dari partai politik pemerintah sehingga tidak ada alasan soal semacam itu dibuat dengan maksud politis. “Kalau kenapa soal itu bisa lolos? Ya, tanyakan itu kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, dari dua alasan yang saya sebutkan tadi, saya tidak mencurigai adanya kepentingan politis,” katanya.

Semasa menjadi Wali Kota Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia mengakui Jokowi sebagai sosok yang dikenal merakyat melalui kebijakan-kebijakannya sehingga wajar jika dikaitkan keteladanannya. “Ya, memang ketika itu ketokohan Jokowi kan memang menjadi perbincangan. Saya melihat wajar jika kemudian tim penyusun soal UN menyebutkan Jokowi dalam salah satu soal yang diujikan,” kata Muhdi.

Di sisi lain, ia mengakui Jokowi memang diuntungkan dengan sosoknya yang disebut dalam soal UN, apalagi peserta UN SMA merupakan kalangan pelajar yang sebagian besar sudah memiliki hak pilih. “Wajar kalau ada pihak yang mengaitkannya dengan kepentingan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 mendatang. Namun, saya sendiri tidak mencurigai ada muatan politis dalam soal itu,” katanya.

Sebelumnya diwartakan, Jokowi disebut dalam salah satu soal UN SMA Bahasa Indonesia untuk jurusan IPS, berupa pilihan ganda diawali bacaan tentang sosok Jokowi, kemudian pertanyaan keteladanan yang bisa diambil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya