Solopos.com, KLATEN—Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2014 di Klaten diwarnai dengan penangkapan joki. Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK di Klaten dinodai dengan terbongkarnya kasus perjokian di salah satu SMA swasta di kota bersinar, Senin (14/4/2014).
Terbongkarnya kasus tersebut bermula saat seorang petugas Satreskrim Polres Klaten menyamar dengan menggunakan pakaian preman di salah satu SMA swasta di Klaten tersebut. Petugas tersebut sedang memantau sekolah di sekitar tempat parkir.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Saat jeda ujian, tepatnya usai mata uji Bahasa Indonesia, warga Klaten Utara, SP, nongkrong di tempat parkir sekitar pukul 10.00 WIB. Petugas Satreskrim kemudian mencoba bertanya kepada SP ikhwal ujian pertamanya. Namun, SP ternyata justru keceplosan dengan mengatakan bahwa dia hanya menggantikan temannya.
Curiga terhadap jawaban itu, petugas kemudian mencoba mendesak SP supaya mengakui perbuatannya. SP juga diminta menunjukkan KTP dan kartu peserta ujian nasional (KPUN).
Setelah dicek ternyata ada sejumlah perbedaan pada KTP dan KPUN. Kemudian, SP mengaku bahwa dirinya adalah seorang joki yang menggantikan temannya yang sering membolos, RW, 18.
Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Danu Pamungkas, mengatakan RW dikenal sebagai siswa yang sering membolos. Bahkan, selama beberapa pekan terakhir RW tidak terlihat masuk kelas.