SOLOPOS.COM - Ilustrasi persiapan soal Ujian Nasional 2014 di Sukoharjo (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Faktor kehamilan dan menikah menjadi alasan sejumlah siswa SMA/MA/SMK mengundurkan diri dari ujian nasional (UN) di Sukoharjo. Karena alasan tersebut mereka secara otomatis tak diberi kesempatan mengikuti ujian susulan kendati mereka sudah terdaftar pada daftar nominasi tetap (DNT) peserta ujian.

“Ada 14 siswa yang tidak mengikuti UN pada hari kedua, Selasa (15/4/2014). Rincianya hampir sama dengan absensi hari pertama, bedanya siswa SMA/MA yang sakit tambah satu sehingga jumlahnya menjadi dua orang,” kata Kabid SMP/SMA/SMK Disdik Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (15/4/2014).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seperti diwartakan sebelumnya sebanyak lima siswa SMK tak dapat mengikuti ujian karena seorang sakit dan seorang meninggal dunia serta tiga siswa mengundurkan diri. Mereka mengundurkan diri karena ada yang ikut pindah orangtua masing-masing.

Untuk SMA/MA ada delapan siswa yang tak ikut UN, karena seorang sakit dan lainnya mengundurkan diri. “Mereka yang mengundurkan diri dan seorang yang meninggal itu otomatis tidak lulus. Sedangkan mata pelajaran yang diujikan untuk siswa SMA IPA, Bahasa Indonesia dan Biologi. Untuk IPS, Bahasa Indonesia dan Geogragi,” papar Heri.

Lebih lanjut Heri mengutarakan selama ini penyebab siswa mengundurkan diri terdapat berbagai alasan. Di antaranya hamil, menikah, sudah mendapatkan pekerjaan,ikut orangtua pindah dan seterusnya.

Dia mengutarakan pilihan siswa untuk mengundurkan diri tidak bisa dicegah. Karena mereka menggunakan alasan pribadi serta dinilai demi kebaikan siswa itu sendiri. “Pendidikan memang lebih baik, tapi kalau keluarga meminta siswa untuk menikah apalagi ada yang sudah mendapatkan pekerjaan ya silakan,” kata dia.

Sementara itu seusai UN digelar Disdik Sukoharjo langsung mengirimkan lembar jawab ujian nasional (LJUN) ke provinsi di Semarang untuk dikoreksi. LJUN dibawa dengan mobil ke Semarang dikawal polisi, koordinator pengawas UN dari Unnes Semarang dan Univet Sukoharjo serta dari Disdik Sukoharjo.

Pengangkutan dokumen Negara itu dijaga ketat dan dimonitor pengawas setiap saat. “LJUN yang diangkut mobil itu dipantau terus menerus dan petugas yang membawa dimonitor jam sekian sampai di mana dan sebagainua,” papar Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya