SOLOPOS.COM - Ilustrasi persiapan komputer untuk Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Solopos.com, SEMARANG -- Ujian Nasional atau UN untuk SMA, SMK, dan sederajat, 2020 dihapus di tengah merebaknya virus corona (Covid-19). Bahkan berdasarkan pelaksanaan UN SMK pekan lalu, siswa yang ikut hanya kurang dari 50% lantaran banyak yang enggan datang ke sekolah.

Atas dasar itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menghapuskan Ujian Nasional (UN) untuk semua jenjang SD hingga SMA/SMK sederajat. Selain menyesuaikan kesepakatan Mendikbud dengan DPR, UN 2020 dihapuskan lantaran tidak mungkin menghadirkan siswa ke sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemendikbud & DPR Sepakat Hapus UN karena Corona

"Ya semua, seluruh Indonesia sejak SD sampai SMA akan dihapus. Karena UN juga tidak menetukan kelulusan. Kedua, kita tidak mungkin menghadirkan siswa ke sekolah dalam kondisi seperti ini," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri, kepada Solopos.com, Selasa (24/3/2020).

Jumeri menyebut saat ini tidak mungkin mendatangkan siswa ke sekolah untuk mengikuti ujian. Dia menggambarkan sulitnya menghadirkan siswa saat pelaksanaan UN SMK 2020 pekan lalu hanya diikuti sedikit siswa.

Positif Corona, Guru Besar UGM Meninggal Dunia

"Nah kemarin pada waktu SMA, minggu kemarin ada UN SMK, yang ikut hanya 50%. Kurang dari 50%, banyak yang minta penundaan, akhirnya sekarang dibatalkan semua untuk tahun ini," tutur Jumeri.

Dengan statusnya yang tidak lagi menentukan kelulusan siswa, tidak akan ada masalah setelah UN 2020 dihapus. Sedangkan untuk seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB), maka nilai rapor akan menjadi pengganti nilai UN.

"Kan UN tidak dipakai untuk kelulusan, nanti untuk PPDB ada prestasi 15%, 20% , menggunakan rapor semeseter 1-5," kata Jumeri. "Enggak ono ujian pasti lulus to Mas. Ora menentukan kelulusan. Bijine 1 wae lulus."

Ajudan Prabowo Subianto: Kesimpulan Saya Bapak Ingin Lockdown Atasi Corona

Menurut Jumeri, Gubernur Jateng akan segera mengirim surat ke bupati dan wali kota yang berisi edaran keputusan UN 2020 dihapus. Menurutnya, Selasa sore ini surat tersebut akan ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Melindungi Siswa

Diberitakan sebelumnya oleh Solopos.com, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Komisi X DPR sepakat menghapus UN 2020. Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, mengatakan UN 2020 dihapus untuk melindungi siswa dari virus corona.

Penghapusan UN itu berlaku untuk tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di seluruh Indonesia.

Pilot Lion Air Meninggal Dunia karena Positif Corona, Ini Penjelasan Maskapai

"Dari hasil rapat konsultasi DPR dan Kemendikbud, disepakati jika pelaksanaan UN SD, SMP, dan SMA 2020 dihapus. Untuk melindungi siswa dari COVID-19," ujar Syaiful Huda seperti dikutip Antara, Selasa (24/3/2020).

Ia menjelaskan kesepakatan itu berdasarkan penyebaran virus corona yang kian masif. "Penyebaran wabah COVID-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April. Jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah COVID-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya