SOLOPOS.COM - Siswa Kelas XII IPA 6 SMA Negeri 2 Kota Madiun, Ardiansyah Wira Dharma. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/JIBI/Madiunpos.com)

UN 2016 yang dilaksanakan di sejumlah SMA Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) berbasis komputer.

Madiunpos.com, MADIUN – Sekolah-sekolah di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) mulai mempersiapkan fasilitas untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) 2016. Salah satu sekolah di Kota Gadis yang menjadi pilot project pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau disebut juga computer based test (CBT) adalah SMA Negeri 2 Kota Madiun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMA Negeri 2 Kota Madiun, Bekti Patria Dwi Hastuti, mengatakan SMA Negeri 2 Kota Madiun cukup cemas dalam mempersiapkan diri menghadapi UN 2016 dengan memanfaatkan perangkat komputer dan internet. Masalahnya, lanjut dia, fasilitas komputer yang dimiliki SMAN 2 Madiun tidak sebanding dengan jumlah siswa yang akan ikut ujian.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Bekti, peraturan meminta perbandingan antara komputer dan siswa adalah 1:3, sedangkan di SMA Negeri 2 Kota Madiun tersedia 30 komputer inventaris yang siap pakai. “Total siswa kelas XII yang akan ikut UN adalah 292 orang. Jumlah sesi ujian untuk setiap mata pelajaran hanya boleh tiga kali dalam satu hari. Sedikitnya kami membutuhkan 100 unit komputer ” ujar Bekti.

Pakai Laptop Siswa
Karena kekurangan komputer, Bekti mengakui SMA Negeri 2 Kota Madiun mempertimbangkan untuk mengizinkan siswa kelas XII membawa komputer jinjing (laptop) milik pribadi agar bisa dipakai saat UN 2016. Sebagai konsekuensinya, lanjut dia, laptop para siswa SMAN 2 Madiun yang bakal digunakan untuk menjawab soal UN 2016 harus di-setting sedemikian rupa agar berfungsi.

“Tahun lalu kami ditunjuk menjadi sekolah yang menyelenggarakan UNBK. Namun, karena penunjukannya terlalu mepet pada Februari 2015, kami menolah karena anak-anak belum mendapat pelatihan dan sosialiasi. Baru tahun ini kami menupayakan pelaksanaan UNBK. Namun, karena komputer terbatas, kami ancang-ancang meminta siswa menyiapkan laptop,” jelas Bekti.

Beban Psikologis
Bekti menambahkan SMA Negeri 2 Kota Madiun belum lama ini mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa dana senilai Rp200 juta untuk pemasangan pusat jaringan server. Fasilitas tersebut untuk menunjang pelaksanaan UNBK yang mengandalkan jaringan Internet tersebut. Disinggung tanggapan siswa, menurut Bekti, UNBK cukup membawa dampak psikologis.

“Selain dihadapkan pada materi yang mengacu dua kurikulum sekaligus, anak-anak juga mengungkapkan keraguan terhadap UN 2016 terkait pelaksanaan UNBK. Tugas kami menjaga mereka untuk siap dari berbagai sisi, termasuk mental. Selain itu, kami juga berupaya menyiapkan fasilitas, sarana, prasarana dengan maksimal,” jelas Bekti.

Siswa Kelas XII IPA 6 SMA Negeri 2 Kota Madiun, Ardiansyah Wira Dharma, 18, mengaku cemas menghadapi UN 2016 dengan pelaksanaan UNBK. Dia cemas karena belum terbiasa mengikuti ujiand dengan berbasis komputer. Ardiansyah menyampaikan kehawatiran apabila kaku dalam menghadpi soal di layar monitor. Selain itu, dia takut terjadi kesalahan teknis pada perangkat komputer atau lapotop serta jaringan internet selama mengerjakan soal UN 2016.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya