SOLOPOS.COM - UN CBT diuji coba di SMAN 1 Surabaya, Senin (23/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Herman Dewantoro)

UN 2016 masih dianggap sebagai momok menakutkan bagi sebagian siswa. Pelajar Madiun bahkan rela menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti les di berbagai tempat.

Madiunpos.com, MADIUN – Sebagian siswa di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), masih menganggap Ujian Nasional (UN) menjadi momok menakutkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketakutan tersebut diutarakan beberapa siswa SMA Negeri 2 Kota Madiun saat ditanya Madiunpos.com tentang persiapan menghadapi UN 2016 yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Siswa Kelas XII IPA 6 SMA Negeri 2 Kota Madiun, Ardiansyah Wira Dharma, 18, menyampaikan UN 2016 tetap menjadi momok menakutkan yang harus dilalui siswa untuk mendapat kelulusan atau ijazah.

“Ujian memang dasarnya sudah menakutkan apabila gagal. Ketakutan itu bertambah dengan Kemungkinan ada dua irisan kurikulum [K-6 dan k-13] yang akan keluar di dalam soal ujian. Selain itu, kami khawatir karena belum pernah menggelar ujian dengan menerapkan UNBK [Ujian Nasional Berbasis Komputer],” kata Ardiansyah kepada Madiunpos.com, Rabu (11/10/2015).

Ardiansyah mengatakan salah satu cata yang dilakukan untuk mengurangi ketakutan atau menambah percaya diri dalam menghadapi UN 2016 adalah mengikuti bimbingan belajar atau les di luar jam sekolah. Dia mengaku mengikuti les selama enam hari dalam sepekan agar yakin menghadapi UN 2016. Ardiansyah manyampaikan les bahkan dilakukan di dua tempat yang berbeda.

“Kalau bimbel di lembaga, kami cenderung diajar materi pelajaran yang mengacu pada K-13. Sedangkan  bimbel privat bersama guru sekolah [SMA Negeri 2 Kota Madiun dan bisa guru dari luar] kami dibekali materi-materi yang mengacu pada K-6. Semua bimbel itu dilakukan untuk tambahan bekal menghadapi UN,” jelas Ardiyansyah.

Senada dengan Ardiansyah, Kelas XII IPA 6 SMA Negeri 2 Kota Madiun lainnya, Bayu Zulkarnain, 18, menilai UN masih menjadi momok yang menakutkan kerena berpengaruh terhadap proses penerimaan mahasiswa di berbagai kampus. Menurut dia, persiapan UN 2016 tidak boleh sembarang. Meski telah mengikuti program intensif (IB) belajar dari sekolah, Bayu juga memilih untuk mengikuti les di luar, bahkan sampai akhir pekan.

“Sejak September lalu, kami yang duduk di kelas XIII mengikuti IB setelah jam pelajaran pada Senin sampai Rabu. Kami mengikuti IB degan pembahasan dua mata pelajaran hingga pukul 17.00 WIB. Setelah pulang dan salat maghrib, saya berangkat lagi untuk ikut les di luar. Kebanyakan teman-teman juga seperti itu [les di luar], termasuk pada hari Kamis sampai Sabtu,” jelas Bayu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya