SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengikuti lomba makan kerupuk bersama warga negara asing peserta Asian Fashion Week 2014 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (17/8/2014). Lomba yang melibatkan para desainer dan model peserta Asian Fashion Week 2014 itu digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-69 RI. (JIBI/Solopos/Antara/Suryanto)

UN 2015 segera digelar, guru-guru di Surabaya diserukan agar tidak melakukan kecurangan demi mengatrol nilai rata-rata siswa-siswinya.

Madiunpos.com, SURABAYA — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta para kepala sekolah dan guru tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan agar tidak melakukan kecurangan dalam memperoleh prestasi anak didiknya saat memasuki Ujian Nasional (UN) 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya berharap seluruh kepala sekolah tidak usah memaksakan cara-cara yang tidak benar karena ingin dianggap berprestasi, dan ingin nilai yang bagus,” ujar Risma—panggilan Tri Rismaharini—dalam Raker Kepala Sekolah se-Surabaya, Senin (2/3/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Risma mengatakan menggunakan cara yang curang sama dengan membohongi diri sendiri. Dia meminta agar para kepala sekolah tidak perlu malu jika prestasi murid-murid di sekolahnya dalam UN 2015 biasa-biasa saja.

“Buat apa mendapatkan nilai paling bagus tapi justru nanti harus berurusan dengan hukum demi mempertanggungjawabkan kecurangan yang dilakukan, yang malu itu saya dan Pak Ikhsan [Kepala Dinas Pendidikan Surabaya],” katanya.

Dia menambahkan, sebaiknya para kepala sekolah dan guru mengajarkan siswa-siswinya untuk suka belajar keras bila ingin mendapatkan nilai ujian yang bagus. Menurutnya, bila anak terbiasa mendapatkan hal dengan mudah, maka mereka akan memiliki mental yang buruk.

“Para Kasek, guru dan orang tua juga harus menyadari bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada anak yang intelektualnya bagus, ada yang musikalitasnya bagus, ada yang olahraganya bagus. Sekolah adalah tempat bagi mereka untuk mengembangkan multitalenta itu,” imbuh Risma.

Walikota perempuan pertama itu juga menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana sekolah, sesuai proposal yang diajukan oleh sekolah kepada pemerintah kota.

Kegiatan rapat kerja sekolah se-Surabaya itu digelar selama empat hari. Pada 2-3 Maret 2015 masing-masing diikuti oleh kepala dari jenjang sekolah dasar negeri dan swasta, sedangkan pada 4-5 Maret 2015 masing-masing diikuti oleh kepala sekolah jenjang SMP dan kepala sekolah SMA/SMK.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya