SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Ketua panitia Ujian Nasional (UN) Kota Solo, Bambang Wahyono menegaskan, peluang terjadinya aksi contek mencontek para siswa peserta UN 2013 sangat tertutup. Sebab, masing-masing soal yang dibagikan kepada para siswa dalam satu ruangan memiliki variasi sendiri-sendiri. Sehingga, peluang terjadinya saling mencontek antarsiswa tersebut tertutup rapat.

“Kalau ada siswa percaya ada bocoran jawaban, atau mencontek temannya, ya malah keliru semua. Karena variasi soal itu ada 20 macam, di mana satu ruangan sebanyak 20 siswa menerima soal yang berbeda-beda,” ujar Bambang kepada Solopos.com di sela-sela meninjau soal UN yang diamankan polisi di gudang SMKN 2 Solo, Sabtu (13/4/2013).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Dalam kesempatan itu, Bambang meminta wartawan dan pengawas untuk meninjau langsung keamanan soal-soal UN. Selain gudang terkunci rapat dan dijaga aparat polisi, soal-soal UN yang dipak tersebut juga disegel sebagai upaya mencegah terjadinya kebocoran. “Soal UN diangkut dari Kudus pukul 03.00 WIB. Dan tiba di Solo pukul 06.00 WIB. Besok pukul 07.00 WIB, akan didistribusikan ke sejumlah sub rayon,” paparnya.

Sejumlah sub rayon yang menjadi tempat penyimpanan naskah soal UN adalah SMAN 4 sebagai sub rayon 1, SMKN 2 sebagai sub rayon 2, dan SMKN 6 sebagai sub rayon 3.

Bambang menegaskan, ada tiga hal urgen dalam pelaksnaan UN kali ini. Pertama, lembar jawaban UN melekat dengan lembar soal. Sehingga, peserta UN diminta berhati-hati agar lembar jawaban tak rusak. Kedua, pelaksanaan UN dengan UNPK dilakukan di hari yang sama. Yang membedakan hanyalah selisih waktu, antara pagi dan sore. Hal terpenting ketiga ialah adanya sanksi yang terbagi dalam tiga kategori, yakni ringan, sedang, dan berat.

“Sanksi ringan semisal pinjam pensil atau penghapus teman saat UN. Namun, kalau sudah bikin kegaduhan, apalagi mencotek, sanksinya dinyatakan tak lulus,” tegas Bambang.

Terkait inilah, Bambang meminta agar peserta UN tak mudah termakan isu kunci jawaban yang beredar. Selain itu, ia meminta peserta UN percaya diri dan menjaga ketenangan mental agar tak jatuh sakit atau jatuh mental.

Koordinator Pengawas Satuan Pendidikan Sub Rayon SMA Soloraya, Amir Fuadi menambahkan, pihaknya akan menerjunkan 118 pengawas di tingkat lapangan. Tugas mereka ialah untuk memantau pelaksanaan UN agar tak terjadi aksi-aksi tercela yang bisa membatalkan UN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya