SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian nasional (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi ujian nasional (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh, memperkenankan kepada siswa hamil dan penghuni rumah tahanan (rutan) untuk mengikuti ujian nasional (UN) 2013. Kendati demikian, untuk ujian tahun ini Solo nihil dari dua peserta tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia UN 2013, Bambang Wahyono, mengatakan pihaknya belum menerima laporan tentang keberadaan siswa hamil dan narapidana hingga Jumat (5/4/2013). Kondisi ini berbeda dari tahun lalu. Seperti diketahui, pada tahun lalu terdapat satu peserta ujian yang berada di Rutan Kelas I A Surakarta.

“Tahun ini tidak ada siswa hamil dan penghuni rutan,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan teknis pelaksaan UN 2013 kali ini memang cukup berbeda dengan pelaksaan tahun lalu. Siswa juga diharapkan lebih berhati-hati dan mengecek naskah soal dan lembar jawab komputer (LJK) sebelum mengerjakan. Pasalnya setiap soal dan lembar jawaban akan dibubuhi kode khusus (barcode) sehingga ketika bocor akan segera diketahui titik bocornya. Siswa harus mengulang mengerjakan dari awal jika LJK rusak atau naskah soal kurangnamun baru diketahui saat soal sudah dikerjakan. Hal ini akan menambah lama proses pengerjaan soal.

“Saya tegaskan lagi bahwa siswa dan pengawas ruang harus benar-benar teliti mengecek soal dan LJK. Karena soal terdiri dari 20 jenis soal yang berbeda. Kalau LJK rusak atau soal kurang ya mereka harus mengganti dua-duanya, tidak bisa hanya satu,” tegasnya.

Karena itulah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo akan mengumpulkan seluruh pengawas ruang untuk disosialisasi dan penjelasan tentang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saat menjalankan tugas. Mereka juga harus mendampingi siswa saat merobek LJK yang dipasang melekat bersama naskah soal.

“Kemarin kami sudah memulai dari Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Balaikota, Rabu (3/4/2013). Rencananya awal pekan depan untuk pengawas ruang akan kami kumpulkan juga,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kesalahan siswa saat merobek LJK serta pengecekan naskah soal, Disdikpora Solo juga meminta sekolah untuk mengatur jadwal masuk ujian. Sebelum ujian dimulai, siswa akan dibacakan tata tertib ujian, pembacaan presensi, pengecekan naskah dan penyobekan LJK dari naskah soal. Kepala Bidang Pendidikan Dasar SMP itu juga menegaskan bahwa dengan sistem baru ini soal tidak mungkin bocor.  Pasalnya, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sudah menyiapkan soal dengan sedemikian rupa.

Selain urusan teknis tersebut, siswa juga harus mempersiapkan ujian nasional lebih matang. Pasalnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com kategori soal sulit ditambah 10 persen dibandingkan tahun lalu. Komposisi soal ujian tahun ini menjadi 20 persen soal kategori sulit, 70 persen soal sedang dan 10 persen soal mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya