SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Sebanyak delapan sekolah tingkat SMA sederajat tidak dapat menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) lantaran kekurangan peserta. Sementara para siswa di delapan sekolah tersebut terpaksa digabung ke sekolah lain selama penyelenggaraan UN.

Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdikpora Karanganyar, Heru Sugiatmo, mengatakan kedelapan sekolah tersebut yakni SMK Alhuda, SMK Nurul Hikmah, SMK Widya Taruna, SMK PGRI, SMK Jatipuro, SMA Muhammadiyah 3 Gondangrejo, SMA PGRI 7 Gondangrejo dan Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Matesih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jumlah peserta Un di sekolah tersebut kurang jadi harus digabung ke sekolah lainnya sesuai dengan ketentuan,” katanya saat ditemui Solopos.com, Jumat (8/2/2013).

Sesuai Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor 0020/P/BSNP/I/2013 tentang Prosedur Operasional Standar (POS) UN bahwa jumlah peserta UN terkecil di setiap sekolah sebanyak 20 siswa. Selain itu, UN harus diselenggarakan di sekolah swasta yang berstatus terakreditasi.

Kendati digabung ke sekolah lain, namun persiapan UN tetap menjadi tanggungjawab sekolah masing-masing. Sejak akhir tahun lalu, seluruh sekolah di Karanganyar telah melakukan persiapan dengan penambahan jam pelajaran maupun try out menghadapi UN.

“Tanggungjawab tetap di sekolah masing-masing hanya saat mengikuti UN terpaksa digabung ke sekolah lain,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Disdikpora Karanganyar, Agus Hariyanto, menuturkan variasi paket soal UN berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu, paket soal UN sebanyak lima naskah kode soal. Kini, Pemerintah bakal memperketat pelaksanaan UN dengan menambah variasi paket soal sebanyak 20 kode soal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya