SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) Solo meminta siswa SMA/MA/SMK/SMALB lebih berhati-hati saat merobek lembar jawab ujian nasional (LJUN) 2013. Pasalnya LUJN tersebut akan dipasang melekat dengan naskah soal.

Sosialisasi tahap awal akan dilakukan Disdikpora Solo dengan melaksanakan rapat koordinasi persiapan ujian nasional (UN) bersama kepala sekolah di Balai Kota, Rabu (3/4/2013). Setelah itu, kewenangan sosialisasi akan diserahkan kepada panitia subrayon UN 2013. Upaya ini juga dilakukan untuk menyamakan persepsi serta menyampaikan hasil penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan Disdikpora Solo dengan Ketua Panitia UN Provinsi Jateng pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua UN 2013 Kota Solo, Bambang Wahyono, mengatakan perbedaan mencolok dalam teknis pelaksanaan UN 2013 adalah lembar jawab ujian nasional (LJUN) melekat pada naskah soal. Namun, pada lembar jawab yang melekat itu terdapat garis pembatas yang akan memudahkan siswa saat merobek LJUN. Siswa selanjutnya akan merobek sendiri LJUN tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Memang jika tidak hati-hati LJUN itu mudah rusak. Mana kala soal dalam ruangan habis, bisa minta ke ruang sebelahnya. Jika di ruangan habis, mereka juga dapat meminta dari sekolah lain,” jelasnya.

Karena perubahan teknis ini, Disdikpora merasa harus mensosialisasikan dengan baik. Diakui Bambang, sistem LJUN yang melekat pada naskah soal itu memang rawan rusak. Oleh karena itu, sistem baru harus disosialisasikan dengan baik.

Selain itu, naskah soal UN juga terdiri dari 20 jenis soal. Masing-masing soal akan diberi satu cadangan dengan rumus N+1. Jika soal cadangan habis, pengawas dapat meminta ke ruangan lain. Jika cadangan habis, sekolah juga dapat meminta ke sekolah lain yang terdekat. Kemungkinan lain, jika semua cadangan soal habis, siswa dapat mengerjakan di kertas folio.

Bambang menjelaskan pada lembar jawaban itu juga terdapat barcode. Setiap LJUN memiliki barcode yang berbeda. Barcode digunakan untuk untuk kode komputerisasi. Ia juga mengimbau kepada pengawas dalam menyobek LJUN secara hati-hati.
Sebelum dikerjakan, naskah juga harus terlebih dahulu dicek supaya tidak salah. Pasalnya, jika salah sulit mencari ganti karena soal berbeda. Untuk meminimalisasi kekeliruan yang ada Disdikpora Solo akan memanggil pengawas secara maraton.

“Pengawas ruang akan dipanggil dan dikoordinasi oleh panitia subrayon UN 2013. Informasi juga dapat diunduh melalu laman www.pdkjateng.co.id,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdispora Solo, Rakhmat Sutomo mengatakan peran pengawas ruang dalam teknis pelaksanaan ujian ini memang sangat besar. Tiga subrayon di Solo akan diminta mengumpulkan pengawas ruang. Kewenangan itu diserahkan sepenuhnya ke subrayon. Rakhmat menolak jika sistem baru itu dianggap justru semakin mempersulit siswa. Ia juga mengatakan waktu yang tersisa selama dua pekan ini masih cukup untuk melaksanakan koordinasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya