SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Ujian Nasional JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Ilustrasi Ujian Nasional
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JAKARTA-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai Ujian Nasional selayaknya ditiadakan karena bikin orang stres.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Sebagai pribadi, Ahok panggilan akrabnya menilai yang terpenting bagi siswa untuk lulus bukan hasil tapi mesti dihitung indikator lainnya.

“Harapan saya enggak ada Ujian nasional, bikin stres. Ya orang kan mesti dihitung disiplinnya bukan cuma dari UN. Orang mesti dilihat prosesnya. Kalau sistim pendidikan yang baik itu prosesnya bukan hasilnya,” terangnya di Balaikota DKI, Senin (15/3).

Menurutnya, siswa stres sampai ke dukun agar bisa mengerjakan soal ujian dan lulus sekolah. Rutinitas Ujian Nasional menjelang pergantian tahun ajaran baru ini menimbulkan sikap yang lucu.

Ahok mempertanyakan apakah dengan nilai ujian tinggi bisa menjamin karakter bagus, disiplin kerja, menjadi orang tahan banting, tahan menghadapi kesulitan. “Tidak juga,” terangnya.

Semua sekolah, sambungnya, sudah dibayar mahal, pakai komite, pungutan, semua orang tua ketakutan dan rela bayar. Selain itu bayar bimbingan belajar padahal skolah punya kewajiban 24 jam tatap muka hanya demi ngelulusin sekolah.

“Ada yang lebih gila lagi. Guru ngasih murid nyontek itu sudah tidak sesuai lagi, di DKI belum ditangkap,” terangnya.

Seharusnya menerapkan metode jaman dulu dengan cara guru bisa mengenali potensi muridnya. Tapi kalau tetap ingin ada UN lebih baik sekolah dibubarkan saja. “Semua belajar masing-masing, les aja, bimbel, terus langsung ujian,” tetang Ahok.

Simak berita tekait : http://digital.solopos.com/file/15042013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya