SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/BISNIS/Dok)

Rektor UMY Gunawan Budiyanto meminta mahasiswa untuk memperhatikan kode etik dalam berbisnis menggunakan fasilitas di dunia maya seperti yang diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik

Harianjogja.com, BANTUL-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendorong mahasiswanya untuk berwirausaha terutama berbisnis secara online dengan mengedepankan etika. Workshop dengan tajuk Cara Mudah Berjualan Melalui Sosmed digelar di Ruang Sidang lantai 5 Gedung A.R. Fachruddin A UMY, Jumat (27/10/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengaku bangga dengan adanya beberapa mahasiswa mampu memanfaatkan kesempatan untuk menggeluti bisnis yang akan menjadi pengalaman. Ia meminta mahasiswa untuk memperhatikan kode etik dalam berbisnis menggunakan fasilitas di dunia maya seperti yang diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

“Butuh jam terbang tinggi untuk melaksanakan bisnis,” ungkap dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Jumat (27/10/2017).

Aktivitas bisnis dengan memanfaatkan fasilitas dunia maya bukan lagi menjadi hal baru saat ini. Mengingat kemajuan teknologi memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis. Sejumlah mahasiswa UMY untuk merintis dan mengembangkan usaha yang mereka miliki.

Workshop yang diadakan dengan kerjasama antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah dan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY. “Sekaligus bertujuan untuk meningkatkan jiwa wirausaha dari mahasiswa yang berencana untuk membuka atau pun sudah memiliki usaha,” imbuh dia.

Nur Muhammad, CEO Profitselangit.com menyampaikan, dalam menjual bisnis daring tidak lagi bisa menggunakan konsep yang sama seperti ketika berjualan secara konvensional. Pelaku harus memahami berjualan secara daring berbeda dengan berjualan konvensional.

Apalagi penjual tidak bisa meminta orang untuk langsung membeli barang anda secara tiba-tiba. Ada strategi pemasaran yang perlu dilakukan, salah satunya dengan memperhatikan tiga aspek yaitu why, how, dan what dari produk yang dijual.

“Misal dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh penyedia layanan transportasi daring. Mereka mampu menjawab ketiga aspek tersebut dan terbukti dengan banyaknya konsumen yang memanfaatkan layanan tersebut,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya