SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung melihat berbagai motor modifikasi yang dipamerkan di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (16/11/2013). Lebih dari 70 motor modifikasi berbagai jenis turut serta dalam ajang Otocontest 2013 itu. (Farid S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Puluhan sepeda motor dipamerkan di UMS Otocontest 2013 di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (16/11/2013). Minggu (17/11) pagi ini dijadwalkan aka nada lomba perang ceper.

Semua motor yang dipamerkan di Otocontest itu dipertarungkan dalam beberapa kelas. Kelas yang dipertarungkan yakni kelas pemula, perang ceper, funky non trans body, bebek sport racing, matik street racing, sport modif, monthai style dan old school.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Sejumlah pengunjung melihat berbagai motor modifikasi yang dipamerkan di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (16/11/2013). Lebih dari 70 motor modifikasi berbagai jenis turut serta dalam ajang Otocontest 2013 itu. (Farid S/JIBI/Solopos)

Sejumlah pengunjung melihat berbagai motor modifikasi yang dipamerkan di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (16/11/2013). Lebih dari 70 motor modifikasi berbagai jenis turut serta dalam ajang Otocontest 2013 itu. (Farid S/JIBI/Solopos)

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu peserta lomba, Adityawan, menampilkan motor Yamaha Mio di kelas street racing. Selain untuk lomba, motor kesayangannya itu juga setiap hari digunakan untuk pegi-pulang sekolah.

“Meskipun banyak pernak-perniknya, tapi masih bisa tetap dipakai untuk keseharian,” ungkap Adit saat ditemui Solopos.com di GOR UMS.

Untuk mengikuti lomba tersebut, dia telah menyempurnakan modifikasi motornya itu dengan menghabiskan dana sekitar Rp4 juta. “Yang paling mahal membayar jasa bubut mesinnya,” papar warga Kebakkramat, Karanganyar, itu.

Ketua UMS Otocontest 2013, Alif Komarudin, mengatakan ajang modifikasi motor itu diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai kabupaten dan kota di regional Jateng dan DIY.

Para peserta antara lain datang dari Solo, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Salatiga, Pati, Wonogiri, Pekalongan, Pacitan dan sebagainya. Namun mayoritas yang mengikuti kontes tersebut, imbuhnya, adalah para pemain lama.

“Misalnya untuk perang ceper banyak yang dulu sudah pernah ikut di kontes serupa beberapa tahun yang lalu,” kata Alif.

Selain memamerkan berbagai modifikasi motor, pada Minggu (17/11) pagi panitia juga akan menggelar ajang perang ceper di depan GOR. Sementara itu, penjurian akan dilakukan pada Minggu siang oleh salah satu kru dari tabloid Otomotif, Ototrend.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya