SOLOPOS.COM - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir (dua dari kanan) dan Ketum PP Muhammadiyah 2000-2005, Syafii Maarif (paling kiri) menghadiri Kuliah umum jarak jauh di Gedung Induk Siti Walidah kompleks kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (1/2/2018). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

UMS menggelar kuliah jarak jauh.

Solopos.com, SUKOHARJO—Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan terobosan baru dengan digelarnya kuliah umum jarak jauh kali pertama pada Kamis (1/2/2018).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Kuliah umum jarak jauh di Gedung Induk Siti Walidah kompleks kampus UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo ini disimak langsung mahasiswa dan dosen di tiga universitas, yakni UMS, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan Univeraitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka, (Uhamka) Jakarta.

Bertindak sebagai pemateri pada kuliah umum itu Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Ketum PP Muhammadiyah 2000-2005, Syafii Maarif. (baca: Ribuan Orang Berburu Lowongan Kerja Ciamik di Job Fair UMS 2018)

Menurut Rektor UMS, Sofyan Anif kuliah umum jarak jauh merupakan terobosan baru UMS untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa mengikuti pembelajaran di kampus.

Selain itu, kuliah jarak jauh (KJJ) juga sebagai jawaban UMS atas kebijakan pemerintah tentang rencana untuk mengizinkan perguruan tinggi asing (PTA) masuk ke Indonesia.

Menurutnya, ketika perguruan tinggi lainnya banyak yang belum siap dengan rencana itu, UMS menyiapkan diri agar bisa bersaing dengan PTA yang invasi ke Indonesia. Dia menjelaskan PTA bisa masuk ke indonesia, ketika PT di Indonesia tak melakukan perubahan terhadap sistem.

“Kalau manajemen pengelolaan pendidikan perguruan tinggi tidak dibenahi, pasti kita tergilas, kita akan habis,” tegas Anif.

Dia mengemukakan KJJ yang diluncurkan ini tak hanya bisa diikuti oleh mahasiswa UMS, tetapi juga mahasiswa dari universitas lain yang sudah bekerja sama dengan UMS. Bahkan KJJ seperti ini dinilai juga bisa diakses hingga di luar negeri.

Di masa mendatang, UMS siap menggandeng Universittas Muhammadiyah lainnya dan beberapa universitas mancanegara. Dengan demikian saling bertukar wawasan keilmuan melalui KJJ bisa dilakukan dengan baik.

Anif mengatakan metode saat ini KJJ sedang menjadi tren di berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri. Mahasiswa tak perlu datang ke kampus mengikuti perkuliahan lewat metode ini. Sebab materi kuliah bisa disimak langsung secara daring melalui komputer.

“Tak semua materi kuliah dapat dilakukan KJJ. Hanya mata kuliah tertentu yang dapat disimak mahasiswa secara daring. Sebagai awal, UMS pun melakukan kuliah umum tentang Keislaman dan Kemuhammadiyahan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya