Solopos.com, SOLO — Sebagai upaya pencegahan persebaran Covid-19 di lingkungan kampus, Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS membentuk Gugus Tugas Covid-19. Gugus tugas itu dibentuk 1 Desember 2020 lalu dengan diketuai E.M. Sutrisna, dokter yang tugas utamanya mencegah transmisi Covid-19 di lingkungan UMS.
“Tugas kami ini selain mencegah transmisi Covid-19 di lingkungan UMS, juga merawat civitas akademika yang sudah terpapar Covid-19 agar mereka tetap sehat dan sembuh seperti sedia kala,” ujarnya, Jumat (17/12/2020). Langkah-langkah yang diambil gugus tugas ini di antaranya melakukan rapid test deteksi Covid-19 di kampus. Tes massal ini akan dilaksanakan secara bergiliran sesuai jadwalnya pada tiap-tiap unit, biro ataupun fakultas yang dimulai pada 21 Desember 2020 hingga 12 Januari 2021.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Konflik Orang Tua dan Anak Bisa Dipengaruhi Zodiak
Sutrisna melanjutkan, hasil rapid test tersebut kemudian didata oleh Gugus Tugas Covid-19 UMS. “Usai rapid test, mereka yang hasilnya reaktif akan kami petakan. Kalau reaktifnya karena berkontak dengan yang positif Covid-19 maka akan langsung dilakukan tes swab atau swab-PCR. Akan tetapi kalau bukan karena berkontak dengan positif Covid-19 maka cukup isolasi atau karantina mandiri,” ujarnya.
Karantina di Indekos
Untuk karantina mandiri bisa dilakukan di tempat indekos atau rumah masing-masing. Namun jika tidak memungkinkan UMS sudah menyiapkan dua lokasi di Solo yakni Ramayana House di Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo dan Kampus UMS di Jl. dr. Radjiman, Laweyan. Logistik juga akan ditanggung pihak UMS termasuk vitamin-vitamin yang dibutuhkan.
“Jadi, langkah taktis yang akan kami ambil yakni menyamakan persepsi mengenai apa itu Covid-19. Ini penting sekali karena kalau persepsi kita tidak sama akan sulit untuk berjalan bersama. Kedua, rapid test massal. Ketiga, Pemetaan rapid test yang reaktif dan keempat promosi kesehatan akan semakin digencarkan,” jelas Sutrisna. (*)
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos