SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Kalangan pengusaha di Jawa Tengah meyakini rencana pemerintah menaikkan upah minimun provinsi (UMP) sebesar 8% tidak bakal membebani mereka. Para pengusaha di Jateng bahkan setuju dengan rencana kenaikan UMP yang digariskan pemerintah tersebut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan, kenaikan UMP sampai 8% dirasa wajar. Pasalnya, perekonomian secara nasional juga mengalami peningkatan yang cukup baik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami tidak mempermasalahkan kenaikan UMP 8%. Karena kenaikan upah merupakan siklus tahunan yang harus dihadapi oleh pengusaha,” kata Frans kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (18/10/2018).

Menurutnya, kalangan pengusaha di Jateng sudah berkomitmen untuk memenuhi usulan pemerintah menaikan upah buruh sebesar 8%. Sebab, kegiatan usaha di Jateng juga sedang mengalami kenaikan. 

Kendati demikian, dikatan Frans pro kontra mengenai kenaikan UMP pasti ada. Hal ini karena, pasti ada satu atau dua pengusaha yang tidak setuju dengan kenaikan UMP sampai 8%. 

“Pro kontra mengenai kenaikan UMP pasti ada. Karena pasti ada salah satu pengusaha yang tak setuju adanya kenaikan UMP,” ujarnya.

Frans menambahkan, kenaikan upah akan mensejahterakan kalangan buruh. Hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat yang naik setiap harinya.

“Kebutuhan tiap hari terus naik. Jika upah tidak dinaikkan maka akan memberatkan buruh yang bekerja,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya