SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh menolak upah murah. (Dok. JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com,WONOGIRI -- Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Wonogiri, Seswanto, merespons positif keputusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menaikkan upah minimum provinsi (UMP) Jawa Tengah.

Ganjar menaikkan UMP sebesar 3,27 persen dari Rp1.742.015.000 pada 2020 menjadi Rp1.798.979,120 pada tahun 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Menyambut positif kebijakan Pak Ganjar tentu iya. Karena dengan UMK naik daya beli masyarakat tidak stagnan. Sehingga bisa mendongkrak geliat ekonomi. Kalau daya belinya rendah, maka ekonominya juga akan menurun," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (31/10/2020).

Pemerintah Desa di Wonogiri Didorong Anggarkan Dana untuk Penanggulangan Bencana

Meski demikian, pihaknya bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah lebih dulu menyepakati upah minimum kabupaten (UMK) Wonogiri tahun depan tidak naik, yakni Rp1.795.000/bulan.

Seswanto mengatakan pihaknya bersama dengan Pemkab dan Apindo Wonogiri akan melakukan rapat membahas kebijakan kenaikan UMP pada Senin (2/11/2020) mendatang. Setelah ada kenaikan UMP, Seswanto berencana mengusulkan kenaikan UMK di Wonogiri minimal 2%.

"Kami kan mengusulkan. Diterima atau tidak dalam forum nanti, kami pasrahkan. Kami pun juga mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini kurang membaik. Jika dinaikkan kemungkinan para pengusaha juga keberatan. Ditunggu saja keputusan Senin ," kata Seswanto.

Pendaftaran Program BPUM di Wonogiri Ditutup Sebulan Lebih Cepat

Sementara itu, pihak Apindo Wonogiri belum bisa memberi keterangan terkait kenaikan UMP. Hal itu masih akan dibahas pada Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya