SOLOPOS.COM - Kelompok usaha bersama Trini Karya melihat hasil tenun kelompok usaha bersama Pelangi Sejati di Moyudan, Sabtu (26/8/2017). (Yohana Fitri Lestari/JIBI/Harian Jogja)

UMKM Sleman, usaha berbasis masyarakat perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Harianjogja.com, SLEMAN – Kelompok usaha bersama Trini Karya di Dusun Trini, Sinduadi, Mlati melaksanakan studi banding ke kelompok usaha bersama Pelangi Sejati di Dusun Sejati Desa, Sumberarum , Moyudan pada Sabtu (26/8/2017). Kegiatan tersebut merupakan sarana penambah wawasan sekaligus pemacu semangat anggota kelompok usaha.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Saya harap bahwa teman-teman dari usaha bersama, baik ibu-ibu maupun mahasiswa jadi lebih bersemangat lagi untuk memajukan usaha bersama kami”, kata Nuli ketua usaha bersama Trini Karya saat ditemui Harianjogja.com, Sabtu (26/8/2017).

Acara yang diikuti kurang lebih 30 peserta ini diisi dengan diskusi kedua kelompok usaha. Peserta saling berbahas mengenai produk yang dirintis dan berbagi pengalaman selama menjalani usaha bersama.

Selain diskusi, peserta studi banding juga mengunjungi tempat produksi kain tenun yang masih menggunakan alat manual atau Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Produk yang dihasilkan kelompok usaha bersama Trini Karya yakni paper bag (tas dari kertas). Sedangkan kelompok usaha bersama Pelangi Sejati yakni kain tenun. Dengan tujuan untuk memberdayakan ibu-ibu, maka pembuat paper bag maupun kain tenun mayoritas ibu rumah tangga.

Terselenggaranya acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota usaha bersama dan membangkitkan keberanian anggota untuk membuat usaha sendiri.

Paper Bag Trini Karya
Ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok usaha bersama Trini Karya, menggeluti usaha paper bag dimentori mahasiswa Universitas Mercu Buana kelas karyawan. Usaha ini dirintis untuk memajukan perekonomian warga Dusun Trini, Sinduadi, Mlati.

Bermula dari ajakan seorang dosen untuk melihat kondisi buruh di Dusun Trini yang mendapat upah rendah, Nuli beserta beberapa rekan menaruh simpati dan muncul gagasan untuk membantu meningkatkan pendapatan mereka (terutama ibu-ibu).

Sebelum tergabung dalam kelompok usaha bersama Trini Karya, ibu rumah tangga yang ada di Dusun Trini ini menjadi buruh lepas di perusahaan Strawberry Art yang merupakan perusahaan tas kertas.

Melalui pemaparan usaha bersama, Nuli beserta rekan menyampaikan pentingnya membangun usaha secara bergotongroyong dan membangun kesadaran ibu-ibu Dusun Trini akan manfaat yang didapat. Ibu-ibu yang awalnya awam dengan istilah tersebut, kini dapat mengembangkan cara menggiat usaha secara bergotongroyong.

“Dengan usaha bersama ini mereka disadarkan bahwa usaha ini milik mereka sendiri, kemudian perlahan setiap ada pertemuan itu ada sharing. Jadi ibu-ibu mulai memiliki kesadaran bagaimana berorganisasi, bagaimana usaha bersama yang nanti arahnya menjadi koperasi”, kata dia.

Kelompok usaha bersama yang bergerak dibidang finishing (tahap penyelesaian) tas kertas ini sudah berjalan sejak November 2016 silam dengan beranggotakan 40 orang. Anggota yang ada berasal dari kalangan ibu rumah tangga dan mahasiswa. Keduanya memiliki peran masing-masing dalam membangun Trini Karya. Ibu-ibu pada bagian produksi, sedangkan mahasiswa pada bagian pemasaran.

Ibu-ibu mengerjakan tahapan akhir tas kertas (melipat dan memasang tali) di rumah masing-masing. Dalam sehari mereka dapat menyelesaikan sekitar 100buah tas kertas. Harga satu tas bervariasi bergantung pada jenis dan gambar pada tas.

Trini Karya diharapkan secara optimal dapat menjadi wadah ibu rumah tangga di Dusun Trini dalam meningkatkan pendapatan, sehingga mereka lebih sejahtera dari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya