SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo (kanan), Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, Sekda DIY, Ichsanuri, Kepala Perwakilan BI DIY, Arief Budi Santoso, meninjau gudang gula semut yang baru saja diresmikan, Kamis (6/2). (Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com,KULONPROGO—Bank Indonesia mengucurkan bantuan senilai lebih dari Rp800 juta untuk pemberdayaan sektor riil dan UMKM di Kulonprogo melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Kamis (6/2). Bantuan tersebut diberikan kepada KSU Jatirogo Kulonprogo senilai Rp610,596 juta dan Koperasi Batik Citra Mandiri Kulonprogo senilai Rp225 juta.

Kepala Perwakilan BI DIY, Arief Budi Santoso, menuturkan, sampai dengan akhir 2013, kantor perwakikan BI DIY melaksanakan kegiatan pengembangan UMKM, antara lain, program ketahanan pangan, program pembinaan wirausaha baru, dan program pengembangan komoditas unggulan daerah.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

“Di Kulonprogo, implementasi program berupa, program ketahanan pangan komoditas cabai, program pengembangan komoditas unggulan gula semut (brown sugar), kerajinan tembaga sepuh perak, dan kerajinan batik,” jelasnya dalam penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di KSU Jatirogo, Kamis (6/2).

Menurut dia, bantuan yang diberikan kepada KSU Jatirogo terdiri dari 14 unit pembangunan dapur higienis senilai Rp58,1 juta, tiga unit alat pengering (oven) senilai Rp69,3 juta, fasilitasi alat produksi senilai Rp6,625 juta, dan pembangunan gudang gula semut senilai Rp476,571 juta.

Menurutnya, UMKM memiliki peranan strategis dalam struktur perekonomian nasional karena jumlahnya yang signifikan serta ketahanannya terhadap krisi ekonomi. Pada 2013, tercatat UMKM menyerap 90,9 juta jiwa tenaga kerja atau 93,7% dari total kesempatan kerja dengan jumlah usaha mencapai 53,1 juta unit. Dengan jumlah tersebut, unit usaha yang masuk ke dalam kategori UMKM memberikan sumbangan mencapai 55,6% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.

“Kantor Perwakilan BI DIY akan senantiasa bersama-sama dengan stakeholders di daerah membangun sinergi dalam upaya meningkatkan produksi, kapasitas usaha, nilai tambah terhadap ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengungkapkan, selama ini penderes nira di Kulonprogo yang berjumlah lebih dari 5.000 orang masih tergolong keluarga miskin. “Setelah gudang ini dilengkapi, kami berpikir untuk membangun industri brown sugar agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, BI dapat terus mendukung pelaksanaan UMKM di Kulonprogo, sehingga gudang brown sugar dapat segera beroperasi dan tidak mangkrak.  Sejauh ini, KSU Jatirogo, masih membutuhkan bantuan perlengkapan alat, seperti, timbangan, alat ukur kadar air, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya