SOLOPOS.COM - Rujiyatmi tengah sibuk merajut kantong plastik merah sampah Kebun Buah Mangunan di rumahnya, Kamis (4/1/2017) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

UMKM Bantul terus dipantau dan dorong menjadi industri

Harianjogja.com, BANTUL — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI memilih Desa Pendoworejo di Kecamatan Girimulyo sebagai salah satu lokasi kegiatan pengembangan industri rumahan. Program itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Asisten Deputi Kesetaraan Kementerian PPPA RI, Eko Novi Arianti mengatakan, ada dua desa yang terpilih sebagai lokasi kegiatan pengembangan industri perumahan. Selain Pendoworejo di Kulonprogo, terdapat pula Mattoangin di Sulawesi Selatan. Sasaran program merupakan kalangan perempuan, khususnya yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Itu karena data menunjukkan bahwa 80 persen pelaku industri rumahan adalah perempuan,” ujar Eko Novi saat audiesi di ruang rapat kantor Bupati Kulonprogo, Rabu (8/2/2017).

Eko Novi memaparkan, Kementerian PPPA bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI. Itulah mengapa program pengembangan industri rumahan akan bersinergi dengan kegiatan desa pangan lestari. Masyarakat diarahkan untuk mengolah potensi yang ada di lingkungan sekitar agar memiliki nilai tambah. Hasil olahan potensi lokal itu diharapkan dapat dijual sehingga menjadi tambahan penghasilan dan meningkatkan setiap keluarga di desa tersebut. “Nanti diharapkan bisa berkembang menjadi industri rumaha yang maju,” kata dia.

Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Trenggono Trimulyo menganggap penunjukkan Pendoworejo sebagai lokasi pengembangan industri rumah sudah tepat sasaran. Salah satu alasannya adalah keberadaan KWT Saribumi di Pendoworejo yang dinilai memang sudah merintis usaha pengolahan bahan pangan. “Kegiatan di lapangan sudah berjalan. Kita tinggal memacu lagi,” ungkap Trenggono.

Trenggono menambahkan, selama ini Pemkab Kulonprogo juga telah memberikan pendampingan kepada KWT Saribumi. Tahun lalu, empat produk olahan bahan mereka bahkan sudah mendapatkan sertifikat produksi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT), seperti aneka kripik dan minuman.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono menyampaikan rasa bangga dan terima kasih karena Pendoworejo menjadi desa pilihan diantara ribuan desa/kelurahan lain di Indonesia. Dia pun berharap dengan pengembangan industri rumahan dapat kesejahteraan masyarakat. Hal itu kemudian diharapkan mendukung program penanggulangan kemiskinan di Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya