SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh menolak upah murah. (Dok. JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SOLO — Serikat buruh di Kota Solo tetap menuntut kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Solo 10% atau menjadi sekitar Rp2,2 juta pada 2022. Mereka menegaskan angka itu bahkan belum memenuhi standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL), tapi hanya cukup untuk pangan.

Ketua DPC SBSI`92 Solo yang juga Anggota Dewan Pengupahan Solo, Endang Setiowati, mengatakan angka tersebut merupakan kesepakatan bersama tiga serikat buruh di Solo yang telah disampaikan dalam rapat bersama di Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Solo beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebelumnya ada informasi kenaikan hanya Rp21.000, kami tidak sepakat dengan itu. Kami mengusulkan 10%, itupun belum sesuai dengan hidup standar di Solo untuk pemenuhan kebutuhan pangan, papan, dan sandang,” kata dia, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Catat, Penetapan Upah Minimum 2022 Hanya Berdampak pada 2 Juta Pekerja

Dia menjelaskan di Kota Bengawan, batas atas upah maksimum sekitar Rp3,5 juta, sementara angka minimalnya yakni Rp1,7 juta. Mereka mengambil jalan tengah kenaikan 10% atau sebesar Rp200.000. Sementara, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021, pemerintah berencana hanya menaikkan Rp21.000. Sebelumnya, UMK 2021 di Kota Solo senilai Rp 2.013.810.

Endang juga mempertanyakan data BPS yang dijadikan sebagai dasar acuan penentuan UMK. Menurutnya data tersebut kemungkinan keliru karena angka yang diklaim pemerintah dianggap sudah mengkaver semua kebutuhan baik pangan, papan, sandang, pendidikan, hingga kesehatan di masa pandemi.

Endang kemudian coba membuat perincian kebutuhan buruh yang tinggal di Solo. Angka Rp2,2 juta hanya cukup kebutuhan makan dan lain-lain untuk lajang. Ia mengasumsikan makan layak sekali Rp15.000, dikalikan tiga dalam sehari. Angka tersebut masih kurang jika ditambah dengan kebutuhan sandang dan papan. Apalagi harga tanah di Solo cukup tinggi.

Baca juga: Kenaikan UMP dan PPN Tak Seimbang, Ekonom: Masyarakat Bisa Terbebani

Belum lagi, kata Endang, jika ditambah dengan seorang istri dan anak. Padahal, kebutuhan hidup layak juga mencakup urusan pendidikan, dan kesehatan. Pemerintah memang sudah memberikan layanan pendidikan dan kesehatan gratis, namun tak semua dikaver.

“Dengan begitu, buruh akan semakin miskin dan terpuruk karena tidak memenuhi standar kelayakan hidup. Apalagi orang kan enggak hanya butuh cukup makan,” kata Endang sekaligus menampik opini hidup di Solo sangat murah dan cukup hanya dengan Rp2 juta per bulan.

Jauh dari Kata Layak

Para serikat buruh sedikit pesimistis tuntutannya dikabulkan jika melihat kenaikan UMP Jateng yang hanya 1,09 persen. Namun, Endang, menilai hal itu harus terus disuarakan agar pemerintah dan pengusaha tahu kebutuhan mereka.

Salah satu buruh Solo, Rania (bukan nama sebenarnya), sepakat bahwa UMK Solo masih jauh dari kata layak. Apalagi di masa pandemi ini pengeluaran mereka banyak terkuras kebutuhan kesehatan. Maka sangat wajar jika mereka minta kenaikan hingga 10%.

Baca juga: Berapa UMK Solo 2022? Berikut UMK di Soloraya 10 Tahun Terakhir

Rania, menegaskan bahwa kebutuhan buruh tak hanya soal makanan. Sehingga ia sangat menyayangkan jika sering dibenturkan dengan opini biaya makan yang murah. Padahal mereka juga perlu kesejahteraan pendidikan, kesehatan, hingga kepemilikan rumah.

“Bahkan, gaji Rp2 juta itu kalau untuk membeli rumah subsidi masih kurang. Kami bayangkan cicilan Rp900.000, makan, kesehatan, dan lainnya hanya Rp1,1 juta. Sangat kurang angka itu,” terangnya, Kamis.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti UMK 2021 Solo yang lebih kecil ketimbang Kabupaten Karanganyar. UMK Solo pada 2021 yakni Rp2.013.810. Sementara UMK Karanganyar pada 2021 sebesar Rp2.054.040. “Padahal Solo ini kan yang termasuk kota, dengan kebutuhan lebih tinggi. Sebagai acuan juga. Angkanya bahkan lebih kecil dari Karanganyar,” protesnya,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya