UMK 2016 : Pj. Wali Kota Solo Sebut Formulasi Upah Baru Sudah Adil

UMK 2016, Pj Wali Kota Solo menyatakan formulasi upah buruh baru sudah adil.

Solopos.com, SOLO–Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Suharto mendukung paket kebijakan ekonomi jilid IV yang mengatur penentuan upah baru berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pj. Wali Kota menyebutkan formulasi upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2016 yang dihitung berdasarkan upah minimum tahun berjalan ditambah rata-rata inflasi Oktober 2014-September 2015 ditambah pertumbuhan ekonomi kuartal III-IV 2014 serta I-II 2015 dianggap relevan dengan dinamika ekonomi yang sedang berjalan.

“Prinsipnya kita harus sejalan dengan dinamika [perekonomian nasional] yang sedang berjalan. Saya setuju saja,” katanya saat ditemui wartawan di Car Free Day Jl. Slamet Riyadi, Minggu (18/10/2015) pagi.

Budi mengatakan formulasi baru yang diambil pemerintah tersebut sebagai jalan tengah untuk menjembatani kepentingan buruh dan pengusaha.  “Kebijakan ini pasti sudah diambil dengan berbagai pertimbangan. Menurut saya ini sudah adil bagi kedua belah pihak [kalangan buruh dan pengusaha],” terangnya.

Dalam pelaksanaan penentuan UMK Solo ke depan, Budi mengatakan pihaknya masih membuka jalan bagi penyesuaian item survei yang selama ini menjadi komponen penentuan kehidupan hidup layak (KHL).

“Item [komponen survei KHL] harus disesuaikan dengan tuntutan saat ini. Kalau memang secara kualitas dan kuantitas sejalan, ya sah-sah saja menurut saya. Tapi ya jangan lupa, harus ada kemampuan bayar dari perusahaan,” paparnya.

Disinggung soal arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait sosialisasi formulasi penentuan upah baru kepada kalangan buruh dan pengusaha di Solo, Pj. Wali Kota saat ini masih menantikan instruksi resmi.

“Ya nanti menunggu [instruksi resmi] Pak Gubernur [Jawa Tengah]. Yang jelas, atas nama dinamika aturan seperti ini harus diikuti,” kata dia.