SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

UMK 2016 mulai disusun dengan melakukan survei kebutuhan hidup layak.

Solopos.com, SUKOHARJO – Kalangan buruh di Sukoharjo memprediksi hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL) Desember 2015 senilai kurang lebih Rp1.396.000. Hasil survei KHL berdasar penilaian 60 item komponen, angka inflasi, dan pertumbuhan ekonomi di Sukoharjo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Serikat Pekerja Republik Indonesia (SPRI) Sukoharjo, Sukarno, mengatakan hasil survei KHL termasuk laju angka inflasi menjadi acuan utama saat pembahasan penentuan besaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Sukoharjo 2016.

Besar kemungkinan hasil survei KHL yang dilakukan buruh berbeda dengan pengusaha. “Biasanya hasil survei KHL yang dilakukan buruh berbeda dengan pengusaha. Hasil survei KHL pengusaha lebih rendah dibanding buruh,” katanya saat dihubungi, Selasa (8/9/2015).

Menurut dia, saat ini, daya beli masyarakat turun lantaran harga kebutuhan pokok melonjak tajam. Kondisi perekonomian di Indonesia juga lesu akibat imbas pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Karena itu, hasil survei KHL harus benar-benar sesuai kondisi buruh di lapangan. Menurut Sukarno, besaran nominal UMK 2015 senilai senilai Rp1.223.000 tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup kalangan buruh.

“Bagi buruh yang telah berkeluarga dan mempunyai anak nominal UMK 2015 tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ujar dia.

Kemungkinan perwakilan buruh dan pengusaha akan menggelar pertemuan tripartit yang difasilitasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sukoharjo pada pekan depan. Pertemuan itu untuk membahas penentuan besaran nominal UMK 2016.

Selama beberapa tahun terakhir, pertemuan antara buruh dengan pengusaha selalu berakhir buntu. Kedua belah pihak saling ngotot mengusulkan besaran nominal UMK. “

Pertemuan tripartit selalu dilaksanakan tiga-empat kali karena tidak ada titik temu mengenai besaran nominal UMK yang akan diusulkan kepada Gubernur Jateng. Bisa jadi pertemuan tripartit tahun ini juga begitu [berakhir buntu],” papar dia.

Berdasar data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sukoharjo, hasil survei KHL September senilai Rp1.338.419,18. Survei KHL dilakukan di dua pasar tradisional yakni Pasar Ir. Soekarno dan Pasar Kartasura.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sukoharjo, Rusdiyono, mengatakan telah mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Disnaker Provinsi Jateng tentang penentuan UMK di saat kondisi perekonomian Indonesia yang lesu pada pekan lalu.

Pertemuan tripartit untuk membahas penentuan besaran nominal UMK 2016 bakal dilakukan bulan ini. Dia optimistis kalangan buruh dan pengusaha dapat menyepakati usulan besaran nominal UMK 2016.

“Bisa jadi pertemuan tripartit dilaksanakan pekan depan. Kami masih mengatur jadwalnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya