SOLOPOS.COM - Aliansi Gerakan Buruh Berjuangan (Gerbang) Jateng kembali turun ke jalan untuk berdemonstrasi menolak upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014. Demonstrasi dipusatkan di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (26/11/2013) sore. (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Ratusan buruh yang tergabung dalam aliansi Gerakan Buruh Berjuangan (Gerbang) Jateng kembali turun ke jalan, menggelar demonstrasi menolak upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014. Demonstrasi yang dipusatkan di depan Kantor Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (26/11/2013) sore itu, meneriakkan satu tuntutan, revisi UMK 2014.

”Revisi UMK 2014 merupakan harga mati. Gubernur harus merevisi UMK tersebut,” kata Divisi Komunikasi dan Informasi Gerbang Jateng, Prabowo Luh Santoso.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, lanjut dia, harus merevisi Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 560/60 Tahun 2013 tanggal 18 Nopember 2013 tentang Penetapan UMK 2014. Revisi kata Prabowo, bukan sesuatu yang haram dilakukan, sebab Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 saja bisa diamandemen. ”Apalagi hanya SK Gubernur, bisa dilakukan revisi,” tandasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam aksi itu, massa buruh aliansi Gerbang yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi antara lain, Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Perkayuan dan Kehutanan Indonesia (Kahutindo), SPSI, SBSI memblokade Jl. Pahlawan sebelah barat, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jateng. Jalannya aksi sempat diwarnai ketegangan saat polisi menyita dua tas plastik berisi tomat yang dibawa pengunjuk rasa.

Koordinator Umum Gerbang Jateng, Nanang Setyono, tidak terima, serta berupaya meminta kembali tomat tersebut, sehingga menimbulkan ketegangan antara buruh dan polisi. Setelah negosiasi, polisi akhirnya mengembalikan dua tas plastik berisi tomat itu, ”Apakah membawa tomat dilarang. Ini bukan barang berbahaya,” tandas Nanang.

Sebagai bentuk kekecewaan terhadap Gubernur Ganjar Pranowo, pengunjuk rasa melampiaskan dengan melempari boneka memakai kaus bergambar Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menggunakan tomat busuk. Boneka tersebut kemudian dibakar. Puncaknya adalah buruh membacakan doa pada replika nisan bertuliskan Ganjar Pranowo.

Nanang menyatakan aliansi Gerbang Jateng akan terus menggelar demonstrasi, sampai tuntutan revisi UMK 2014 dipenuhi Gubernur Jateng. ”Selama Ganjar tidak merevisi UMK, kami akan terus menggelar demonstrasi,” katanya dia.

Dia membantah tudingan gubernur, kalau buruh tidak mempunyai konsep terkait UMK, sebab aliansi Gerbang telah memberikan rumusan penetapan UMK, yakni kebutuhan hidup layak (KHL) bulan Desember 2013 ditambah prediksi inflasi bukan Januari 2014. ”Kalau Ganjar menuding kami tidak mempunyai konsep bohong, sebab Gerbang telah menyerahkan konsep UMK ke gubernur,” ungkap Nanang.

Menurut dia, Ganjar masih bersikap dirinya sebagai anggota DPR RI, tidak memfungsikan dirinya sebagai Gubernur Jateng. ”Semestinya bukan Ganjar yang meminta konsep, tapi buruh yang menagih janji Ganjar sebagai gubernur,” tukas dia.

Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang sebelumnya menyatakan akan menemui pengunjuk rasa, batal. Saat berlangsung demonstrasi buruh, Ganjar melakukan menghadiri acara dengan petani tebu dan tembakau di Hotel Graha Santika, Semarang. ”Saya tidak akan merevisi UMK 2014,” kata dia ditemui wartawan seusai acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya