SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Kalangan buruh menaikkan tuntutan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2014 menjadi Rp5 juta per bulan, dari sebelumnya Rp3 juta per bulan.

Tuntutan itu disampaikan dalam demonstrasi puluhan buruh di Kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnaketransduk) Jateng, Jl Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (17/10/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi unjuk rasa tersebut diikuti puluhan buruh yang berasal dari sejumlah serikat pekerja, antara lain Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Para buruh kemudian diterima oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disnaketransduk Jateng, Wika Bintang di aula lantai IV.

Koordinator Umum Aliansi Gerbang, Nanang Setyono, mengatakan pihaknya menaikkan tuntutan UMK 2014 menjadi Rp5 juta per bulan, menjawab tantangan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

”Ganjar Pranowo menantang kami jangan hanya menuntut UMK Rp3 juta, tapi Rp5 juta. Untuk itu kami minta UMK 2014 senilai Rp5 juta per bulan,” katanya.

Dia meminta kepada Plt Kepala Disnaketransduk Jateng, Wika Bintang supaya bisa memenuhi permintaan Gubernur Jateng itu.

Pokoke kami minta UMK 2014 senilai Rp5 juta per bulan,” tandasnya.

Sebelumnya, buruh dari Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Perda KSPI) Jateng, menuntut Gubernur Ganjar Pranowo menetapkan UMK 2014 rata-rata Rp3 juta.

Tuntutan ini disampaikan Perda KSPI pada demonstrasi yang diikuti ratusan orang di depan Kantor Gubernur Jateng Jl Pahlawan, Kota Semarang, Minggu (15/9).

Nanang menambahkan bila tuntutan tidak dipenuhi, akan menggelar demonstrasi dengan mengerahkan sekitar 10.000 buruh dari seluruh Jateng.

”Para butuh juga akan menggelar aksi mogok makan,” imbuhnya.

Dia juga menolak keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) No. 9/2013 yang mengatur penetapan UMK berdasarkan produktifitas pekerja/buruh.

”Sejak awal buruh menolak Inpres ini, karena merugikan buruh,” tukas Nanang.

Aktivis Gerbang, Prabowo Luh Santoso berharap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berpihak kepada kaum buruh. ”Sekitar 15 juta buruh Jateng memilih Ganjar pada Pilgub Jateng 2013,” tandas dia.

Menanggapi tuntutan itu, Plt Kepala Disnaketransduk Jateng, Wika Bintang, tidak bisa menjanjikan, karena posisi pemerintah berada di tengah buruh dan pengusaha.

”Penetapan UMK tidak mudah, penuh dengan perhitungan. Pemerintah ingin membahagiankan semua pihak, buruh dan pengusaha,” ujar dia.

Jawaban itu tidak memuaskan buruh, sehingga jalannya pertemuan berlangsung tegang, karena tidak ada titik temu, para buruh  ke luar meninggalkan ruang pertemuan.

Sambil berjalan buruh mengumbar caci makian kepada Plt Kepala Disnaketransduk Jateng, Wika Bintang. ”Bu Wika tidak tegas, pengecut,” teriak buruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya