SOLOPOS.COM - Anak-anak dan orang dewasa mengikuti workshop pembuatan wayang suket dalam acara UMF 2022 di Dusun Sumberalit, Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (19/7/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI–Anak-anak hingga orang dewasa duduk melingkar di Balai Dusun Sumberalit, Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (19/7/2022) sore pukul 16.00 WIB.

engan wajah riang diselingi gelak tawa, tangan mereka sibuk melipat dan menganyam beberapa batang rumput.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Meski sudah dibimbing dan mengikuti arahan pengajar, mereka masih tampak kesulitan melipat dan menganyam rumput kering itu agar membentuk wayang. Namun mereka tak menyerah, kesulitan bagi mereka adalah keseruan.

Berkali-kali anak-anak bertanya dan meminta pengajar kembali  mengulang bagian rumput yang luput mereka lipat atau anyam.

Workshop pembuatan wayang suket tersebut merupakan bagian dari acara Umbul Mungkret Festival (UMF) 2022.

Baca Juga: Umbul Mungkret Festival 2022, Upaya Lestarikan Desa di Wonogiri

“Acara ini kami adakan selama sepekan mulai 18-19 Juli 2022. Tujuannya untuk menghidupkan desa,” kata inisiator UMF 2022, Fariz Wibisono saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela acara, Selasa (19/7/2022).

UMF 2022 diadakan tidak sebagai seremonial dan hura-hura belaka.

Melainkan sebagai wadah masyarakat Dusun Sumberalit untuk menghidupkan, menjaga, dan melestarikan desa secara berkelanjutan. Hal itu bisa dilihat dari rangkaian acara yang sudah dan akan dilaksanakan.

Sebagai acara pembuka, warga masyarakat Sumberalit secara bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar.

Kegiatan lain berkaitan kelestarian lingkungan, UMF 2022 mengadakan Ruwat Rawat Sumber. yaitu kegiatan membersihkan dan merawat sumber air Jemplo di Dusun Sumberalit.

Selain sebagai upaya menjaga sumber air, kegiatan ini juga sebagai simbol kelahiran. Terlebih sumber air tersebut atau masyarakat biasa menyebut danyangan, masih sering dimanfaatkan masyarakat.

“Ada juga kegiatan Ruwat Rawat Resan yang dilaksanakan Rabu [20/7/2022]. Tidak bisa dimungkiri, kami hidup berdampingan dengan berbagai jenis makhluk. Oleh karena itu, masyarakat perlu merawat segala hal yang ada di desa,” ucap Fariz.

Baca Juga: Latsar CPNS Rampung, Wabup Wonogiri Berpesan Soal Ini

Pada Jumat (22/7/2022) pagi, ada kegiatan Rawat Sarean, yaitu membersihkan kuburan desa. Hal itu tindakan menghormati para leluhur sekaligus sebagai pengingat kematian kepada masyarakat.

Tak hanya soal melestarikan lingkungan, UMF 2022 juga turut melestarikan budaya desa.

Hal itu dilakukan dengan cara mengadakan workshop menggambar wayang beber, pembuatan dluwang,  wayang suket, dan membuat ketupat. Beberapa pertunjukan kesenian juga akan ditampilkan, antara lain wayang kulit tiga dalang muda, bass bambu dan wayang beber tani, dan reog wonosetan.

Fariz melanjutkan, kendati UMF 2022 merupakan kegiatan desa, tetapi kegiatan tak melulu soal hal tradisional. Beberapa kegiatan sengaja dibuat sebagai wadahi anak-anak muda untuk mengenal teknologi.

“Contohnya ada workshop foto dan video, lomba e-sport, dan workshop storytelling. Ya meskipun kami anak desa, tapi kami harus mengenal itu. Anak-anak harus melek teknologi. Hal itu tidak bisa terelakkan. Tidak bisa kita tolak, tidak ada pilihan selain mengikuti perkembangan zaman. Tapi tentu menggunakan teknologi itu dengan bijaksana ” jelas dia.

Kepala Desa Sedayu, Aisiyah Manis Gayatri, menuturkan pemerintah Desa Sedayu sangat mendukung UMF 2022. Pihaknya merasa senang dengan adanya gerakan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Ternyata Segini Pendapatan Pemulung di CFS Wonogiri per Pekannya

Di sisi lain, UMF 2022 turut meregenerasi anak-anak untuk mencintai budaya lokal, melestarikan budaya, sekaligus membekali anak-anak dengan berbagai keterampilan melalui berbagai wokrshop.

“Kalau mereka sudah cinta [budaya], mungkin saja kelak mereka bisa kerja apa saja, tapi mereka akan tetap memiliki jati diri dan akan terus melestarikan itu. Bahkan dengan keterampilan itu, bisa jadi itu peluang [ekonomi] mereka, tidak hanya sekadar hobi,” tutur Aisiyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya