SOLOPOS.COM - Kondisi bagian depan Umbul Jolotundo, Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom dengan penampilan baru. Sebelumnya, bagian depan umbul itu berupa loket masuk serta kantin. Foto diambil Senin (28/2/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Wajah Umbul Jolotundo, Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, diperbarui. Bagian depan objek wisata yang mengadalkan kesegaran air alami itu tampil lebih modern dibandingkan sebelumnya.

Sebelumnya, bagian depan umbul berupa pintu masuk serta loket dan langsung terhubung dengan kantin. Bagian muka umbul itu kini berganti dengan pagar batu dan terdapat nama Umbul Jolotundo. Pada pintu masuk ada bangunan kecil bagi pengunjung untuk membeli tiket.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lantai pada bagian depan umbul itu juga diganti dengan lantai keramik motif kayu. Perubahan lainnya yakni ada plaza kuliner di kawasan objek wisata yang dulu dikenal sebagai patirtan kuno itu. Plaza kuliner berupa dua bangunan berlantai dua. Lantai dasar sebagai lapak pedagang dan lantai dua bisa disiapkan bagi pengunjung menikmati sajian kuliner.

Baca Juga: Warga Siap Bawa Kasus Umbul Gedongjetis Klaten ke Ranah Hukum

Sementara itu, kondisi kolam renang tetap seperti semula. Kesegaran airnya pun tak berubah. Satu kolam renang dibuat bersekat dengan kedalaman bervariasi. Gelembung-gelembung air keluar dari dasar kolam pasir dan batu. Kolam dihiasi dengan ikan warna-warni.

“Perubahan ini mulai 1 Januari 2022 kemarin. Bangunan depan diperbarui. Ada kios-kios kuliner. Kalau kolam tidak berubah. Sebenarnya hanya satu kolam tetapi disekat untuk membedakan kedalaman antara 50 sentimeter hingga 3 meter,” kata salah satu petugas Umbul Jolotundo, Iwan, 30, saat ditemui di Umbul Jolotundo, Senin (28/2/2022).

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan Umbul Jolotundo merupakan objek wisata di bawah pengelolaan Pemkab Klaten. Tahun-tahun sebelumnya, objek wisata air itu dikelola melalui pihak ketiga. Mulai 2022, objek wisata itu sepenuhnya oleh Pemkab.

Baca Juga: Dikira Petir Menggelegar, Ternyata Beringin Umbul Manten Klaten Tumbang

Nugroho menjelaskan perubahan wajah Umbul Jolotundo serta pembangunan plaza kuliner itu dilakukan pada 2021. Proyek pembangunan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp1,1 miliar.

Selain bagian depan kawasan objek wisata air itu, ada pembangunan plaza kuliner. Ada delapan lapak kuliner yang disiapkan di Umbul Jolotundo. Sebelumnya, hanya ada satu kantin di objek wisata air itu. “Plaza kuliner ini diisi pedagang yang merupakan warga setempat. Satu tempat nanti akan diisi dari PKK desa,” urai dia.

Nugroho berharap dengan perubahan tersebut kondisi Umbul Jolotundo lebih nyaman lagi untuk dikunjungi. “Karena kondisi semula tidak nyaman, Umbul Jolotundo direhab dengan suasana berbeda dibanding sebelumnya. Harapannya nanti dari perbaikan ini membuat pengunjung lebih betah lagi berkunjung dan bisa mengajak teman-teman di hari berikutnya,” kata Nugroho.

Baca Juga: Besi Mengecil, Proyek Umbul Batu Tumpeng Gedongjetis Klaten Disorot

Selain untuk kolam renang, selama ini Umbul Jolotundo dikenal sebagai tempat untuk terapi kesehatan. Harga tiket masuk objek wisata air itu Rp5.000 per orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya