SOLOPOS.COM - Ilustrasi salat di masjid (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Umat Islam di Wonogiri diminta menunaikan Salat Idul Fitri di masjid atau musala di lingkungan tempat tinggal masing-masing dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Tim yang terdiri atas polisi, TNI, dan pihak terkait lainnya sudah mulai mendeteksi dini untuk memastikan tidak ada warga yang Salat Idul Fitri di lapangan atau gedung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Wonogiri, Mubarok, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (7/5/2021), menyampaikan sesuai surat edaran Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Wonogiri umat Islam di Wonogiri dibolehkan menunaikan Salat Idul Fitri berjemaah.

Baca juga: Tak Pakai Masker, Pengunjung dan Pedagang Pasar Baturetno Dites Swab Antigen

Namun, sebaiknya salat dilaksanakan di masjid/musala di lingkungan tempat tinggal masing-masing dan harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Panitia wajib menyiapkan tempat cuci tangan, jemaah wajib memakai masker, dan saf diberi jarak.

“Khatib [penceramah] sebaiknya dari warga sendiri. Durasi ceramah juga tidak perlu panjang-panjang, maksimal 15 menit. Saya kira itu sudah cukup lama. Khatib juga hendaknya menyisipkan pesan agar para jemaah selalu menerapkan protokol kesehatan. Hal ini harus terus disosialisasikan karena wabah Covid-19 masih ada,” kata Mubarok yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia Wonogiri itu.

Dia melanjutkan, kebijakan ini sudah disampaikan kepada masyarakat melalui Kantor Urusan Agama atau KUA, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, organisasi islam, dan takmir masjid.

Baca juga: Hari Pertama Larangan Mudik, Terminal Wonogiri Sepi, Warung-Warung Tutup

Diharapkan hal ini terus disosialisasikan hingga ke tingkat rukun tetangga atau RT. Dengan begitu warga bersama pengurus masjid bisa menyiapkan pelaksanaan Salat Idul Fitri di lingkungan masing-masing sejak sekarang.

Tak Boleh Takbir Keliling

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Kemasyarakatan Polres Wonogiri, AKP Suwondo, mengatakan takbir malam Idul Fitri tidak boleh dilaksanakan dengan cara berkeliling. Takbiran tetap boleh digelar di masjid/musala di lingkungan masing-masing.

Pada malam takbiran nanti tim akan berpatroli untuk memastikan tidak ada takbir keliling. Patroli di wilayah dilaksanakan tim dari Polsek, Koramil, dan pihak terkait lain.

Baca juga: 13.000 Perantau Mudik Ke Wonogiri, Satgas Covid-19 Nasional: Semoga Tidak Terjadi Ledakan Kasus

“Deteksi dini untuk mengetahui ada tidaknya Salat Idul Fitri yang digelar di lapangan dilaksanakan sejak beberapa hari terakhir. Jika nanti ada warga yang akan menggelar Salat Idul Fitri di lapangan, tim akan mengimbau agar salat dilaksanakan di masjid di lingkungan sendiri saja,” ucap Suwondo mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing.

Dia juga mengimbau warga tidak bersalam-salaman sebagaimana dilakukan saat Lebaran pada kondisi normal. Itu karena bersalaman berpotensi menularkan Covid-19. Suwondo meyakini masyarakat sudah mengatahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari tingkat pusat hingga desa tak pernah lelah dalam mengampanyekan protokol kesehatan. Suwondo menegaskan Covid-19 hingga saat ini masih mewabah. Masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya