SOLOPOS.COM - Imam Sukardi (is)

Imam Sukardi (ist)

Sukoharjo (Solopos.com)–Allah SWT telah mendeklarasikan umat Islam sebagai ummatan wasathan yaitu umat yang diharapkan mampu bersikap moderat, adil, seimbang dan berada di tengah-tengah baik dalam cara berpikir, beribadah maupun bermuamalah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Oleh karena itu, umat Islam diharapkan mampu berpikir dan bertindak moderat dalam menyikapi perbedaan dan kemajemukan yang ada dalam masyarakat,” ujar Rektor IAIN Surakarta, Dr Imam Sukardi, MAg melalui rilis yang diterima Espos melalui Direktur Pusat Studi Agama dan Perdamaian IAIN Surakarta, Zaenal Muttaqin MA, Minggu (23/10/2011).

Zaenal yang lebih dikenal dengan nama Zen menuturkan pernyataan Rektor itu ada dalam makalah yang disampaikan pada seminar Moderasi Islam dalam Masyarakat yang Majemuk di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Sabtu (22/10/2011).

Rektor, kata Zen, berharap umat Islam jangan sampai menjadi tertuduh sebagai penyebab disharmoni dalam masyarakat yang majemuk karena adanya sekelompok orang yang bersifat ekstrim dan berlebihan dalam mensikapi perbedaan.

Rektor menjelaskan bahwa umat Islam harus memposisikan diri sebagai umat yang menawarkan jalan tengah (middle way) bagi semua urusan manusia. Bahkan, menurut Rektor, umat Islam dengan segala potensi ajaran yang terkandung dalam Alquran dan Sunah diharapkan mampu berkontribusi positif dalam memberikan solusi untuk mengatasi persoalan-persoalan kemanusiaan dewasa ini.

Zen menyampaikan seminar sehari yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Agama dan Perdamaian Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta  bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar itu merupakan bentuk tanggung jawab perguruan tinggi dalam merespon fenomena semakin maraknya kelompok-kelompok yang mengatasnamakan umat Islam namun menggunakan segala macam cara –termasuk tindak kekerasan dan terorisme- dalam mencapai tujuan kelompoknya.

Seminar yang dibuka oleh Wakil Bupati Karanganyar Paryono SH MH tersebut bertujuan antara lain untuk membumikan konsepsi wasathiyah dalam Islam sehingga menjadi rahmatan lil ‘alamin dalam masyarakat yang beragam sekaligus untuk meningkatkan kualitas kontribusi umat Islam dalam mewujudkan kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Seminar itu diikuti oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari para guru agama, penyuluh agama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi massa se-Kabupaten Karanganyar. Dengan seminar tersebut diharapkan para peserta mampu menyampaikan dakwah dan memberikan pencerahan kepada masyarakat dengan cara yang moderat, toleran dan progresif,” terang Zen.

Dengan demikian, radikalisme, pemaksaan kehendak, dan penggunaan kekerasan dalam menyikapi perbedaan pandangan keagamaan dapat diminimalisir. Wakil Bupati Paryono dalam sambutan pembukaannya mengharapkan para peserta mampu menjadi ujung tombak bagi sosialisasi dan penerapan konsep moderasi Islam khususnya kepada para murid dan masyarakat Kabupaten Karangnyar pada umumnya.

Seminar itu juga menghadirkan narasumber Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karanganyar Drs Juhdi Amin MAg yang mewakili unsur birokrasi/pemerintah dan Pengasuh PP Al-Muayyad Windan Sukoharjo, KH Moh Dian Nafi’ yang mewakili unsur tokoh agama/masyarakat.

(nad/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya