SOLOPOS.COM - Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigadir J semasa hidup. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Rangkaian peringatan ulang tahun pernikahan di Magelang, Jawa Tengah menjadi pemicu Irjen Pol Ferdy Sambo menghabisi nyawa salah satu ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Versi Ferdy Sambo, saat di Magelang tersebut Brigadir J melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara versi pengacara mendiang Brigadir J, saat di Magelang Ferdy Sambo terlibat percekcokan sengit dengan sang istri karena rahasia asmaranya dibocorkan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J menyatakan, keluarga besar Ferdy Sambo berangkat ke Magelang pada Sabtu (2/7/2022).

Baca Juga: Pascaisu Ferdy Sambo Bos Judi, Ratusan Penjudi Digulung Polisi

Selain untuk menjenguk anak mereka di SMA Taruna, Ferdy dan istri ke Magelang untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan mereka yang ke-22.

Ekspedisi Mudik 2024

Ferdy Sambo membawa sejumlah ajudan, sopir hingga asisten rumah tangga (ART). Perayaan itu dilakukan di rumah milik Ferdy Sambo di Residence Cempaka, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Mereka masing-masing Brigadir J, Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal, Briptu Daden, Kuat Ma’ruf (sopir) dan ART berinisial S.

Baca Juga: Timsus Diserang, Staf Ahli Kapolri: Ada Faksi-Faksi di Kepolisian

Kamaruddin menjelaskan pertengkaran terjadi antara Irjen Ferdy Sambo dengan istrinya saat acara ulang tahun ke-22 pernikahan yang digelar di Magelang.

“Di Magelang mereka merayakan ulang tahun. Tapi setelah perayaan bertengkar lagi mereka soal si cantik itu. Diduga si Ibu mengancam akan melaporkan perbuatan si Bapak dan juga bisnis gelapnya, tata kelola sabu-sabu, minuman keras, dan judi. Akibatnya si Bapak emosi, pulang duluan mempersiapkan pembunuhan,” ujar Kamaruddin seperti diunggah kanal Youtube tvOneNews dan dikutip Solopos.com, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: IPW Sebut Timsus Kapolri Diserang Balik Kelompok Ferdy Sambo

Kamaruddin mengatakan Ferdy Sambo pulang ke Jakarta segera setelah acara itu selesai tanpa istri, anak dan ajudan lainnya.

Ferdy Sambo pulang menggunakan pesawat terbang, didampingi seorang ajudannya, Briptu Daden.

Menurutnya, hingga terjadi percekcokan itu hubungan Brigadir J dengan Putri Sambo baik-baik saja.

Baca Juga: IPW: Brigadir J Tahu Banyak Praktik Lancung Ferdy Sambo

Putri bahkan sempat mengirim Whatsapp kepada adik Brigadir J yang juga seorang polisi. Putri disebut mengirim foto Yoshua kepada adiknya melalui WA.

“Happy si ibu, dia masih ber-WhatsApp ria dengan adik almarhum dengan cara memotret almarhum lagi menyetrika baju. Menyetrika baju anak Ferdy Sambo maupun Ibu Putri. Lalu ketika dipotret almarhum setrika baju, baju sekolah, dikirim ke adiknya. ‘Lihat ini abang kau ni, rajin kali, kau datanglah ke sini bantuin abangmu’,” tutur Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan, adik Brigadir J lantas membalas pesan WA itu dengan mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan Sambo dan Putri.

Baca Juga: Ferdy Sambo Diterpa Isu Judi dan Narkoba di Balik Kematian Brigadir J

“Kemudian adiknya juga menyampaikan selamat ulang tahun perkawinan yang ke-22, bahkan diajak ‘Kamu ke sini, kamu ada off nggak, ada libur nggak?’, ‘Oh iya, Bu, saya lagi piket’,” katanya.

“Jadi terkait dengan tuduhan Ferdy Sambo yang menyatakan ada sesuatu di Magelang, dialah yang ada sesuatu dengan Ibu, dan dialah yang ada sesuatu dengan si cantik. Kalau dengan Yosua atau almarhum, itu tidak ada, baik-baik saja,” ujarnya.

Keterangan Kamaruddin selaras dengan mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo dan Satgassus Merah Putih yang Dibubarkan Kapolri

Deolipa menyatakan, berdasarkan pengakuan Bharada E, selama di Magelang Brigadir J berlaku seperti biasa selayaknya ajudan.

Bharada E mengakui terjadi percekcokan di akhir perayaan ulang tahun pernikahan ke-22 Ferdy dan istrinya, yang menjadikan suasana menjadi tidak enak di antara mereka.

“Iya Richard mengaku ada percekcokan seusai perayaan,” ujar Deolipa.

Baca Juga: Terkait Kasus Brigadir J, Komisi III DPR akan Panggil 3 Lembaga Ini

Pada hari yang sama dengan kepulangan Ferdy Sambo ke Jakarta, terjadi ketegangan lain di Magelang.

Brigadir Ricky dan Bharada E yang saat itu mengantarkan makanan untuk anak Irjen Ferdy Sambo di SMA Taruna Nusantara ditelepon agar pulang ke rumah di Cempaka Residence, Magelang.

Saat itu Bharada E mengaku mendengar suara Brigadir J dengan Kuat Ma’ruf yang bersitegang.

Baca Juga: Ini Dia Lokasi Rumah Ferdy Sambo di Magelang

Melalui sambungan telepon itu, kata Deolipa, Ricky menerima perintah Putri untuk melerai Brigadir J dan Kuat.



Sesampai di rumah Sambo di Magelang, Ricky langsung berbicara dengan Kuat.

Setelah itu, Ricky menyita senjata laras panjang dan pistol jenis HS-9 milik Brigadir J.

Baca Juga: Komnas HAM Periksa TKP Pembunuhan Brigadir J di Rumdin Ferdy Sambo

Ricky dan Kuat melarang Brigadir naik ke lantai dua, tempat kamar Putri berada.

“Yohua dituduh menjadi penyebab Putri sakit,” katanya.

Bagian dari rangkaian kejadian tersebut, Kamaruddin Simanjuntak menyebut, pada Kamis (7/8/2022), Brigadir J menghubungi kekasihnya, Vera Hutabarat melalui video call sekitar pukul 20.30-23.30 WIB malam.

Baca Juga: IPW Sebut Timsus Kapolri Diserang Balik Kelompok Ferdy Sambo

Melalui sambungan telepon itu, Brigadir J bercerita kepada Vera dia akan dibunuh oleh orang-orang yang disebut sebagai skuad lama.

“Diancam tidak boleh naik ke atas (diduga lantai dua, kamar Putri di rumah Magelang). Kalau naik, dibunuh,” kata Vera, seperti ditirukan Kamaruddin.



Menurutnya, sebelum kejadian di Magelang Brigadir J sudah diancam akan dibunuh. Hal itu terjadi pada 21 Juni 2022.

Baca Juga: IPW: Brigadir J Tahu Banyak Praktik Lancung Ferdy Sambo

Saat itu sambil menangis, Brigadir J mengatakan kepada Vera bahwa dirinya sedang ada masalah dan mendapatkan ancaman dari skuad lama.

Brigadir J bahkan meminta Vera mencari penggantinya sebagai calon suami.

“Jadi ancaman pembunuhan itu sudah terjadi sebelum ke Magelang dan puncaknya terjadi di Magelang itu. Tugas penyidik untuk mengungkap ini,” ujar Kamaruddin.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya