SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo Pasoepati akan memberi dukungan penuh pada laga leg kedua anatara Persis vs PSIS dalam laga final Piala Polda Jateng. JIBI/Solopos/dok

Pasoepati akan merayakan ulang tahun ke-17.

Solopos.com, SOLO — Kamis (9/2/2017), usia Pasoepati genap 17 tahun. Di usia tersebut, ada harapan Pasoepati semakin dewasa dan produktif. Terlebih, mereka merupakan salah satu suporter dengan jumlah anggota terbesar di Indonesia.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Pasoepati mempunyai anggota tak kurang dari 20.000 suporter yang tersebar di dalam maupun luar negeri, di antaranya suku/ kelompok di Batam, Malaysia, Korea Selatan, hingga Jepang. Sedangkan untuk koordinator wilayah (korwil) tercatat, ada 16 korwil yang berada biawah naungan superter ini.

Korwil-korwil itu antara lain Korwil Banjarsari, Korwil Pasar Kliwon, Korwil Laweyan, Korwil Serengan, Korwil Jebres, Korwil Kartosura, Korwil Boyolali, Korwil Karanganyar, Korwil Sukoharjo, Korwil Klaten, Korwil Colomadu, Korwil Cemani, Korwil Mojolaban, Korwil Yogyakarta, Korwil Jakarta, dan Korwil Tangerang.

Pasopeti juga dikenal sebagai suporter yang kreatif dan mempunyai loyalitas tinggi kepada tim yang didukung, baik Persis Solo maupun Timnas Indonesia. Salah satu buktinya adalah saat laga perdana Timnas di kancah internasional pascasanksi FIFA. Pada pertandingan melawan Malaysia di Stadion Manahan Solo, tahun lalu, Pasoepati membuat koreografi yang mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan.

Pasoepati juga menjadi suporter yang produktif dengan chant dan lagu-lagu terbarunya untuk mendukung tim kesayangan mereka. Tak kurang dari 50 chant dan lagu diciptakan. Saat ini, terdapat enam lagu baru yang sedang dipersiapkan untuk mendukung Persis Solo pada musim 2017 ini.

Meskipun, Pasoepati juga tak luput dari hal negatif yakni soal kerusuhan suporter. Momentum HUT Pasoepati, kompetisi nasional yang baru, dan manajemen baru di tubuh Persis Solo ini diharapkan mampu membuat para anggota Pasoepati untuk semakin baik lagi.

“Di usia ke-17 ini, Pasoepati sudah tidak muda lagi. Harapan kami nantinya kami bisa lebih luas lagi menularkan virus-virus perdamaian kepada kelompok lain. Selain itu, kami juga punya harapan besar kepada Persis Solo agar bisa promosi ke kasta tertinggi sepak bola nasional. Apalagi, manajemen sudah ada perubahan, suporter juga sudah berbenah, dan semoga pemain-pemainnya nanti berkualitas,” kata Koordinator Wilayah Serangan, Agung Setyo Nugroho alias Bendol ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (8/2/2017).

Di sisi lain, kongres Pasoepati belum bisa diselenggarakan. Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, menyebut aturan penyelenggaraan kongres memang dalam waktu dua kompetisi. Sementara, pada kepengurusan saat ini baru merasakan satu kompetisi yakni pada 2014 yang lalu. Sedangkan yang lainnya, hanyalah turnamen saja.

Tahun ini, Pasoepati sengaja merayakan hari lahirnya dengan waktu cukup panjang, dimulai dengan Laga Perang Bintang di Stadion Sriwedari pada 26 Januari 2017 dan diakhiri dengan Konser Musik Kebersamaan di Benteng Vastenburg pada Minggu (19/2/2017) nanti. Ada pula dua agenda yakni ziarah ke makam Joko Riyanto dan tumpengan di rumah pendiri Pasoepati, Mayor Hartanto.

“Makna 17 tahun Pasoepati merupakan masa-masa menuju kedewasaan. Harapannya memang ke depan dengan kompetisi yang semakin jelas, kita bisa semakin dewasa, khususnya bisa menjadi bagian untuk memajukan sepak bola Indonesia. Antara lain yang bisa dilakukan adalah dengan berkoordinasi kepada seluruh suporter di Indonesia. Untuk menjadi bagian sepak bola yang baik,” kata Ginda kepada Solopos.com, Rabu (8/2/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya