SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ultah ke -15 Pasoepati dirayakan meriah di Stadion Sriwedari, Senin (9/2/2015).

Solopos.com, SOLO — Kelompok suporter Persis, Pasoepati, yang menginjak usia 15 tahun, Senin (9/2), merayakan ulang tahun dengan berkumpul di Stadion Sriwedari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasoepati memang bukan kelompok liar yang harus dikawal ketat di setiap aksinya, nramun dengan pengerahan masa yang banyak wajar jika pihak kepolisian pun perlu melakukan pengamanan untuk menjaga ketertiban.

Apalagi selama ini Pasoepati memiliki trek rekor yang tidak terlalu bersih terkait dengan kerusuhan suporter. Berbagai gesekan selama setahun terakhir acap mewarnai perjalanan Pasoepati.

Ekspedisi Mudik 2024

Gesekan itu terjadi mulai dari keributan di Stadion Galuh, Ciamis, saat Pasoepati mendukung Persis melakoni lawatannya melawan PSGC Galuh, medio September lalu, hingga yang terakhir adalah saat terlibat bentrokan dengan aparat keamanan di Stadion Manahan, 22 Oktober lalu, saat Laskar Sambernyawa menjamu Martapura FC. Bahkan dalam bentrokan yang terakhir itu satu suporter harus meregangkan nyawa akibat tusukan benda tumpul di bagian dadanya.

Di usia yang ke-15 tahun, Pasoepati jelas tak ingin kejadian buruk itu kembali terulang. Karenanya mereka pun terus berbenah untuk menjadi suporter yang lebih dewasa dan profesional.

Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, mengaku untuk menjadi suporter yang lebih dewasa dan profesional ada beberapa hal yang perlu dilakukan, mulai dari mengukuhkan eksistensi, mendata para anggota hingga melegalkan kelompoknya dengan membuat badan hukum.

“Ketiga hal ini harus kami wujudkan tahun ini. Untuk eksistensi kami mewujudkan dengan membuat kantor sekretariat, sedangkan untuk mendata anggota kami akan membuatkan KTA [kartu tanda anggota]. Semoga KTA ini bisa terealisasi tahun ini,” ujar Ginda saat berbincang dengan wartawan di sela-sela perayaan HUT ke-15 Pasoepati di Stadion Sriwedari.

Ginda menambahkan KTA ini sangatlah penting bagi Pasoepati. Dengan adanya KTA, setiap aksi yang dilakukan para anggotanya bisa termonitor. “Dengan KTA, jika suatu saat timbul permasalahan di lapangan akan ketahuan siapa yang harus bertanggung jawab,” imbuh Ginda.

Namun evaluasi tak hanya dilakukan Pasoepati di tubuh internalnya. Di usia ke-15, Pasoepati juga berharap tim kesayangannya, Persis, menjadi tim yang profesional, terutama dalam lingkup manajemen.

Saat ini, manajemen Persis memang belum bisa dikatakan profesional. Hal ini menyusul belum adanya badan hukum berbentuk perseroan terbatas (PT) yang menaungi tim berjuluk Laskar Sambernyawa.

“Kami berharap di usia ke-15 tahun ini bukan hanya Pasoepati yang berbenah. Manajemen Persis juga berbenah mewujudkan profesionalismenya,” ujar salah satu sesepuh Pasoepati, Prapto Koting. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Arak-arakan suprter Persis Solo Pasoepati menuju ke perayaan Ultah ke-15 Pasoepati. JIBI/Solopos/Sun

Arak-arakan suprter Persis Solo Pasoepati menuju ke perayaan Ultah ke-15 Pasoepati. JIBI/Solopos/Sun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya