SOLOPOS.COM - Salah satu anggota komuitas pencinta satwa Semarang baru saja membakar ilalang untuk memancing keluarnya ular di lahan kosong yang terletak di Gang Anggrek XI, Pekunden, Semarang, Sabtu (27/2/2016). Kemunculan ular di Gang Anggrek sejak sebulan terakhir ini meresahkan warga. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda )

Ular misterius terus bermunculan di kawasan pemukiman warga di Gang Anggrek, Semarang

Semarangpos.com, SEMARANG –  Gang Anggrek Kelurahan Pekunden, Kota Semarang, yang menjadi lokasi munculnya ular-ular misterius kini justru menjadi lokasi favorit bagi para komunitas pencinta satwa untuk berburu binatang reptil itu. Selain ingin meredakan keresahan warga, beberapa pencinta reptil juga ingin mendapatkan ular-ular tersebut untuk dipelihara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemandangan itu seperti yang terlihat Sabtu (27/2/2016) pagi kemarin. Beberapa pencinta ular yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Alam dan Satwa (Kapas) Semarang dan Komunitas Semarang Angker (Semarangker) mencoba memburu ular-ular yang sejak sebulan terakhir meresahkan warga Gang Anggrek, Pekunden.

Sayang dalam perburuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, mereka gagal mendapatkan satu ekor ular pun. Kondisi ini berbeda dengan apa yang dialami Komunitas Pencinta Reptil Retic’s yang sehari sebelumnya, Jumat (26/2/2016) juga melakukan perburuan dan berhasil mendapatkan satu ekor ular berjenis piton.

“Saya rasa jumlah ular-ular ini masih banyak. Mungkin mereka bersembunyi di gorong-gorong atau ternit rumah yang sulit dijangkau atau bisa jadi karena habitat makanan di sini, seperti tikus dan serangga, mulai berkurang, jadi enggan muncul,” ujar salah satu pawang ular dari Bankom Polrestabes Semarang, Totok Suharto, yang turut serta dalam perburuan itu saat dijumpai Semarangpos.com di lokasi perburuan, Sabtu.

Perburuan Kapas dan Sermarangker bersama warga itu dimulai dengan menyusuri satu persatu lahan kosong yang berada di sekitar Gang Anggrek X dan XI. Bahkan, untuk memancing ular-ular itu keluar, mereka juga turut membakar ilalang yang berada di lahan kosong Gang Anggrek XI, yang acap menjadi lokasi munculnya ular-ular tersebut.

Salah satu warga, Lina Kastati, mengaku kemunculan ular yang terjadi sebulan terakhir itu memang sangat meresahkan.

“Ular-ular itu memang perlu ditangkap karena mengganggu ketenangan warga. Saya selaku penjaga kos, sering kali mendapat keluhan dari anak-anak karena ular-ular itu acap kali muncul tanpa terduga. Kadang di tangga, di ruang tamu, bahkan di kamar mandi,” ujar Lina yang mengaku menjaga rumah kos di RT 006/RW 005, Gang Anggrek XI, Pekunden, Semarang.

Lina mengaku dirinya sendiri juga bingung dari mana asal usul ular itu. Ia menilai ular-ular itu berasal dari lahan kosong yang terdapat di Gang Anggrek XI dan rumah kosong yang ada di Gang Anggrek X.

“Kedua lokasi itu sudah tidak dihuni sejak 10 tahun terakhir. Siapa pemiliknya kami juga tidak tahu. Mungkin ular-ular itu berasal dari sana dan berkembang biak menjadi banyak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya