SOLOPOS.COM - ULANG TAHUN -- Walikota Salatiga, John M Manoppo (kanan), menyanyikan lagi bersama sejumlah pejabat saat perayaan ulang tahunnya di Ruang Sidang II Balaikota Salatiga, Rabu (8/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Khaled Hasby A)

Rabu (8/6/2011) menjadi hari spesial bagi Walikota Salatiga John Manuel Manoppo. Tepat hari itu, usianya menginjak angka 65 tahun. Sebuah perayaan sederhana digelar di ruang Sidang II Pemkot Salatiga. Hampir semua pejabat teras hadir, begitu pula sejumlah staf yang bertugas di kompleks Setda Salatiga.

ULANG TAHUN -- Walikota Salatiga, John M Manoppo (kanan), menyanyikan lagi bersama sejumlah pejabat saat perayaan ulang tahunnya di Ruang Sidang II Balaikota Salatiga, Rabu (8/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Khaled Hasby A)

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Perayaan ulang tahun (Ultah) kemarin, tidaklah seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya. Perayaan Ultah kali ini merupakan yang terakhir bagi John sebagai Walikota Salatiga. Pada 11 Juli mendatang, jabatan orang nomor satu di Salatiga yang diembannya sejak empat tahun silam tak bakal lagi disandang pria kelahiran Kulawi, Sulawesi Selatan tersebut.

Sebuah tumpeng dan dua buah kue tart disiapkan di tengah Ruang Sidang II. Didampingi sejumlah Staf Ahlinya, Walikota John tampak serius menyimak slide berisi ucapan terima kasih dan permohonan maaf yang diputar di tiga buah layar besar. Foto headshot John yang mengenakan kacamata hitam menjadi penutup rangkaian slide itu.

Seperti biasa, pembawaannya yang santai menjadi ciri khas dia saat berbicara di hadapan audiens, termasuk dalam sambutannya kemarin. Dengan suara berat yang khas, John mengatakan dia ingin istirahat dari hiruk pikuk birokrasi pemerintahan. Lebih dari 30 tahun bergelut di pemerintahan sebagai PNS, mulai tingkat bawah yakni menjabat sebagai penjabat Kepala Dinas Urusan Perumahan tahun 1980 hingga menjabat walikota, membuat suami dari Rosa Darwanti itu lelah.

”Sekarang itu yang penting jaga kesehatan. Makanya kalau sesi olahraga setiap Jumat jangan hanya formalitas,” pesannya kepada semua PNS yang hadir.

Banyak pihak menyebut John ketiban pulung menjadi Walikota Salatiga, lantaran walikota sebelumnya yakni Totok Mintarto meninggal dunia saat baru satu tahun menjabat untuk kali kedua. Sebelumnya, John adalah Wakil Walikota Salatiga mendampingi Totok Mintarto sejak tahun 2001-2006 dan 2006-2007.

Pengalamannya di birokrasi yang mengakar, membuat John dianggap sebagai pemimpin yang hebat di pemerintahan. Ditambah lagi daya ingatnya yang tajam dan kemampuan perencanaan yang baik, membuat John disegani anak buahnya.

”Selama ini saya tidak pernah dimarahi Pak John. Ia sangat pintar di pemerintahan. Kalau mendelegasikan kepada bawahan selelu mendelegasikan secara penuh. Sehingga tanpa dia pun tugas bisa berjalan,” ujar Suryaningsih, Direktur RSUD Salatiga.

Komunikasi yang baik dengan bawahan, juga menjadi kelebihan John di mata para PNS. ”Kami merasa terayomi. Ia juga cukup familiar meski bukan asli Jawa,” papar Kepala Kantor Satpol PP, Kusumo Aji.

Di masa senjanya, John mengaku memiliki keinginan untuk menyusun sebuah buku tentang Salatiga, kota yang membesarkan namanya. Buku tersebut, rencananya akan berisi tentang informasi Salatiga dari tahun ke tahun. ”Berbekal pengalaman 30 tahun sebagai PNS dan Walikota Salatiga, semoga buku ini bisa dijadikan referensi,” ujarnya.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya