SOLOPOS.COM - Warga PDI Perjuangan mengelar doa dan 2041 tumpeng dalam memperingati ulang tahun calon Presiden Joko Widodo di kantor DPC PDI perjuangan, Brengosan, Purwosari, Solo, Sabtu (21/6/2014) malam. 2041 tumpeng tersebut akan disalurkan ke beberapa pesantren wan warg yang memerlukan usai didoakan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Ulang tahun (Ultah) Jokowi diperingati beragam cara. Salah satunya di Solo. Lantunan umul Quran menggema di Kampung Brengosan, Purwosari, Laweyan, tepatnya di Kantor DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, Sabtu (21/6/2014) malam.

Suara ayat-ayat Tuhan itu merupakan rangkaian hajatan akbar keluarga besar partai berlambang banteng moncong putih. Ya, hajatan untuk Joko Widodo (Jokowi), mantan Wali Kota Solo yang kini menjadi calon presiden (capres) dari PDIP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ribuan warga PDIP khidmad mendengarkan doa-doa yang dibacakan sosok ulama yang duduk bersila di samping Ketua DPC PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Hampir semua orang menengadahkan tangan ke atas sembari menjawab amin atas doa-doa itu. Berbeda dengan Rudy, sapaan akrab, Wali Kota Solo itu. Ia hanya duduk terdiam dengan merapatkan kedua tangannya. Dengan keyakinan yang dianut, Rudy menyesuaikan diri dengan tradisi itu.

21 Juni menjadi momentum istimewa bagi PDIP. Tanggal itu bukan saja hari kelahiran Jokowi, tetapi juga hari wafatnya Presiden Soekarno. Angka-angka di hari ulang tahun (ultah) ke-53 Jokowi itu diwujudkan dalam jumlah tumpeng nasi gudangan dan telur yang bertabur hiasan Merah Putih dan gambar Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Mereka membuat 2.041 buah tumpeng sebagai simbol doa untuk kemenangan Jokowi-JK.

Syukuran Tumpeng
Rudy berharap dengan syukuran tumpeng ini, Jokowi-JK bisa menang pada 9 Juli mendatang. Dia berpesan untuk kemenangan Jokowi-JK cukup coblos kotak-kotak. “Sekarang mari bersama-sama kembul bujana [makan bersama]. Para ibu saya minta agar setiap telur dibagi menjadi 16 bagian, hal itu menjadi lambang kemakmuran. Makannya harus dengan pincuk [tempat makan yang terbuat dari daun pisang]. Angka 2.041 itu kalau per angka dijumlahkan sama dengan angka tujuh. Kok ya tujuh ya. Sepertinya wahyu itu sudah turun di Solo,” ujar Rudy di hadapan puluhan marhaen, Sabtu siang.

Angka tersebut sebenarnya hasil kalkulasi dari angka 21-6-2014. “Setiap Ranting mendapatkan jatah membuat 39 tumpeng. Di Solo ini ada 51 Ranting, sehingga jumlahnya 2014. Kemudian DPC dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dibebani membuat 21 dan enam tumpeng,” kata Janjang Sumaryono Aji, pengurus DPC PDIP Solo, saat ditemui Espos di sela-sela acara itu.

Warga PDIP makan bersama dengan lahap dan suka cita. Ketua DPRD Solo Y.F Sukasno dan Wakil Ketua DPC PDIP Putut Gunawan pun mengambil satu tumpeng asal Ranting Kampung Baru untuk dimakan bersama. “Pincuk-nya mana! Kalau sendoknya ada,” seru Sukasno.

Masih ratusan tumpeng yang tersisa. Ratusan tumpeng itu dibagikan ke Ponpes Qurani dan Ponpes Al Muayyad Laweyan. Selebihnya dibawa kembali ke Ranting masing-masing untuk dibagikan ke warga setempat. Itulah kemeriahan PDIP dalam perayaan ultah Jokowi.

Berbeda dengan para sahabat Jokowi yang tergabung dalam Sekretaris Nasional Sahabat Jokowi. Perayaan para sukarelawan Jokowi-JK itu memiliki cara lain. Mereka menggelar panggung megah di halaman Benteng Vastenburg dengan menampilkan sembilan grup band lokal dan orasi kebudayaan. Di tengah-tengah ratusan orang itu, tampak hadir sosok Hj. Sujiyatmi, yang tidak lain ibunda Jokowi. Dengan berkerudung merah, perempuan lanjut usia itu duduk bersama para anak-anaknya dan kakaknya, Miyono.

Sujiatmi didaulat para sahabat Jokowi untuk memotong tumpeng yang diberikan secara simbolis kepada adik Jokowi. Perayaan itu menjadi kado ultah buat Jokowi yang sesuai dengan tema yang diangkat, yakni Kado Buat Jokowi, Sampai Jumpa di Istana.

“Pak Jokowi itu jarang merayakan ultahnya. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk merayakan ultah di benteng ini. Hari lahirnya Pak Jokowi ini bertepatan dengan wafatnya Bung Karno. Harapannya, setelah Bung Karno muncullah Jokowi sebagai penerus perjuangannya. Semua ini swadaya kami. Sembilan grup band yang tampil pun gratis,” aku Tomy Utomo, Ketua Kmunitas Sahabat Jokowi Soloraya, saat ditemui Espos, Sabtu malam.

Berbeda lagi dengan cara perayaan sukarelawan Jokowi-JK yang tergabung dalam Posko Center Rakyat Jokowi (Postera). Ketua Umum Postera, Agus Widiarto, dan puluhan kadernya membikin kue tar setinggi satu meter yang tersusun atas tujuh tingkat. Kue itu dihias dengan bendera merah putih dan hiasan lainnya. Kue berwarna putih itu pun diarak keliling Kota Bengawan pada Sabtu sore.

Dengan suara motor yang memekakkan telinga, mereka melakukan konvoi mengarak kue itu. “Dengan memontum ini, kami membentuk koalisi sukarelawan Indonesia (KRI) untuk kemenangan Jokowi-JK. Kue itu sebagai simbol terima kasih Jokowi kepada rakyat Solo,” jelas Agus saat ditemui Solopos.com secara terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya