SOLOPOS.COM - Bonek (Antarafoto)

Ulah suporter Bonek Borneo ini perlu dicontoh. Mereka membantu memungut sampah di Sungai Karang Mumus, Samarinda.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Ekspedisi Mudik 2024

 

Harianjogja.com, SAMARINDA — Komunitas Bondo Nekat alias Bonek Executive Borneo membantu memungut sampah di Sungai Karang Mumus, sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan berharap warga tidak membuang sampah ke sungai.

“Setiap hari kami melihat banyak orang memungut sampah yang dimotori oleh Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM), jadi kami tergerak juga ikut membantu,” kata Eddie Santosa, Ketua Bonek Executive Borneo, setelah memungut sampah di SKM Samarinda, Minggu (14/2/2016).

Aksi yang dilakukan oleh mereka tersebut berhasil mengumpulkan sekitar 25 kantong plastik sampah. Aksi ini dilakukan oleh sekitar 10 anggota Bonek mulai pagi hingga siang hari.

Sementara itu, masih ada dua komunitas lain yang menunggu giliran memungut sampah karena perahu yang dimiliki oleh GMSS-SKM hanya ada tiga unit. Dua komunitas yang menunggu antrean memungut itu adalah kelompok wirausaha Samarinda dan kelompok Pecinta Budaya Bersih yang dikoordinir oleh Yustinus Sapto Hardjanto.

Menurut Eddie Santosa, komunitas Bonek di Surabaya dengan Bonek Samarinda memang memiliki akar yang sama, tetapi memiliki ruh yang berbeda karena Bonek di Surabaya beranggotakan warga khusus Jatim, sedangkan Bonek Samarinda beranggotakan campuran yang terdiri dari kelompok perantau dan warga asli Samarinda.

“Prinsip kami adalah menganut pepatah `di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, jadi sekarang kami menginjak Bumi Kalimantan, makanya kami juga turut melindungi lingkungan Kalimantan,” ujarnya.

Sementara Bahtiar, salah satu pengurus GMSS-SKM Samarinda, mengakui aksi yang dilakukan komunitas Bonek Borneo cukup efektif dalam upaya membersihakan SKM, termasuk sejumlah komunitas lain yang telah membantu pihaknya dalam menjaga sungai.

“Gerakan kami bukan sekedar memungut sampah dan membersihkan tunggul bekas perumahan warga, tapi tujuan utama kami adalah mendidik warga agar agar tidak membuang sampah ke sungai. Termasuk berharap kepada pemerintah memperhatikan aset berharga ini,” kata Bahtiar yang akrab dipanggil Iyau ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya