SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., menerima kunjungan Konsul Jenderal Fiona Hoggart dari Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Kamis (19/05/2022) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., menerima kunjungan Konsul Jenderal Fiona Hoggart dari Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Kamis (19/5/2022) pagi.

Diterima di ruang Bina Karya Gedung Administrasi Pusat (GAP), Fiona Hoggart beserta dua staf lainnya juga diterima oleh Pembantu Rektor I Bidang Akademik Dr. Iwan Setyawan dan Direktur Language Training Center (LTC) Johanna Likumahuwa, S.Pd.  “Selamat datang di kampus UKSW. Kunjungan ini adalah suatu kehormatan bagi kami dan berharap bisa membangun lebih baik lagi relasi yang sudah ada sejak tahun 1971,” kata Neil Rupidara dalam siaran pers yang diterima Solopos.com pada Jumat (20/5/2022).

Baca Juga: Syaharani Meriahkan Gelaran UKSW Jazz Fiesta

Fiona yang baru saja ditugaskan pada Konsulat Jenderal Australia di Surabaya sejak Februari lalu ini mengaku telah mendengar nama UKSW ketika dirinya belajar bahasa Indonesia di Monash University  pada 1980-an.  “Nama UKSW sudah terkenal dan salah satu tokohnya adalah Bapak Arief Budiman. Karena itu adalah suatu kehormatan bagi saya akhirnya bisa datang kesini,” katanya.

Salah satu topik yang dibicarakan dalam pertemuan hari ini adalah pelaksanaan Program Belajar Bahasa dan Budaya Indonesia (PIBBI) yang sudah diadakan sejak tahun 1971. Dikatakan Neil Rupidara, PIBBI yang diselenggarakan oleh Language Training Center (LTC) atau pusat bahasa UKSW ini juga diikuti oleh banyak warga Australia.

Baca Juga: Hadir di UKSW, Menteri KKP Ungkap Strategi Ekonomi Biru dan Riset PT

“LTC UKSW adalah lembaga pertama yang mengadakan program PIBBI dan masih berjalan sampai saat ini. Di masa pandemi ini kami mengadakannya secara online,” imbuh Neil Rupidara.

Ditambahkan Johanna Likumahuwa, mahasiswa atau warga Australia tidak hanya mengikuti PIBBI reguler saja, tetapi juga program yang diselenggarakan bekerja sama dengan Australian Consortium In Country Indonesian Studies yaitu PIBBI ACICIS.  “Rencananya PIBBI ACICIS kembali akan diadakan akhir Juni mendatang secara online,” kata Johanna.

Baca Juga: Di UKSW Leader Forum, Ahok Beri Pesan ke Anak Muda yang Mau Berpolitik

Menanggapi jalannya program PIBBI di UKSW, Fiona berharap program ini bisa berjalan dengan pertemuan tatap muka seperti sebelum pandemi. “Kalau ada mahasiswa Australia mulai datang kembali, semoga mereka bisa belajar bahasa Indonesia seperti dulu. Salatiga dikenal kota yang dingin dan mahasiswa Australia yang belajar di sini selalu dijaga, diperlakukan dengan baik sehingga mereka betah di sini,” kata Fiona.

Menutup kunjungan tersebut keduanya sepakat untuk mengadakan pertemuan kembali untuk membahas lebih detail apa yang bisa dilakukan kedua pihak ke depannya.

 

 

Rekomendasi
Berita Lainnya